Menteri Kebudayaan Tinjau Situs Megalitik Lore Lindu, Dorong Pelestarian Warisan Prasejarah Nusantara

disway.id
7 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, mengunjungi sejumlah situs cagar budaya di kawasan megalitik Lore Lindu yang berlokasi di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.

Lawatan budaya ini merupakan bagian dari upaya penguatan komitmen pemerintah dalam pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya, khususnya peninggalan prasejarah yang memiliki nilai penting bagi peradaban.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Kebudayaan meninjau beberapa situs megalitik yang tersebar di Kawasan Lore Lindu, antara lain Situs Megalitik Tadulako, Situs Megalitik Pokekea, dan Situs Megalitik Tambi.

BACA JUGA:Menbud Resmikan Museum Semedo, Ruang Edukasi dan Kultural Bagi Pengunjung

Situs-situs tersebut merepresentasikan jejak peradaban masyarakat masa lampau yang memiliki kekayaan tinggalan arkeologi serta nilai sejarah dan ilmu pengetahuan yang tinggi.

Pada kesempatan meninjau Situs Megalitik Pokekea, Menbud Fadli Zon mengungkapkan bahwa kawasan megalitik di provinsi Sulawesi Tengah merupakan bagian penting dari peradaban Nusantara.

Menurutnya, kekayaan budaya dan jejak peradaban yang terdapat di situs tersebut menjadi bukti kuat bahwa wilayah ini memiliki peran signifikan dalam sejarah panjang kebudayaan Indonesia.

BACA JUGA:Menbud Fadli Zon Sebut Arahan Prabowo Ajarkan Bahasa Portugis di Sekolah Ide yang Bagus

“Usia tinggalan arkeologis di kawasan ini mencapai lebih dari 4.000 tahun, bahkan di beberapa titik diperkirakan berusia hingga 8.000 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa Sulawesi Tengah merupakan bagian penting dari peradaban Nusantara yang sangat tua,” ujarnya.

Situs Megalitik Pokekea merupakan situs cagar budaya yang telah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional.

Situs ini merupakan area padang rumput ilalang yang memanjang dengan berbagai tinggalan megalitik antara lain arca, kalamba, tutup kalamba, dolmen, batu berlubang, lumpang, dulang, umpak, fragmen tembikar, hingga tempayan.

Temuan-temuan tersebut menunjukkan tingkat peradaban yang maju pada masanya, yakni sebagai situs pemukiman, penguburan, dan pemujaan di masa lalu.

BACA JUGA:Menbud Umumkan Pemenang Sayembara Masterplan Museum Majapahit: Menggali Masa Lalu, Memahami Masa Kini dan Menggapai Masa Depan

Menbud Fadli Zon menekankan pentingnya pelindungan dan pengelolaan situs secara berkelanjutan.

“Kekayaan ini harus kita lindungi, kita kembangkan, dan kita manfaatkan secara bertanggung jawab sebagai wisata budaya dan wisata sejarah, tanpa mengabaikan prinsip pelestarian,” tegasnya.

  • 1
  • 2
  • »

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BRI Bagikan Dividen Interim Rp 20,6 Triliun, Ini Jadwal Lengkapnya
• 22 jam lalurepublika.co.id
thumb
Prakiraan Cuaca Hari Ini Selasa 30 Desember 2025: Jabodetabek Mayoritas Berawan Tebal hingga Diguyur Hujan
• 10 jam laluliputan6.com
thumb
Warga Protes, Kantor Kelurahan di Bekasi Jadi Tempat Pembuangan Sampah Dadakan
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
DJP Kemenkeu: 9,8 Juta Orang Sudah Aktivasi Coretax Jelang Akhir 2025
• 9 jam lalukatadata.co.id
thumb
Video: Sektor Otomotif dan Elektronik Raup Untung Terbesar dari AI
• 13 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.