JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melakukan audit terhadap sekitar 24 perusahaan yang telah mendapatkan izin pengelolaan kawasan hutan, baik hak pengusahaan hutan (HPH) maupun Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga juru bicara Presiden RI, menjelaskan, audit itu untuk memastikan perusahaan-perusahaan yang berizin tidak melanggar aturan, termasuk tidak melakukan pembalakan, yang diyakini ikut memperparah dampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Tentu kami tidak ingin tinggal diam, makanya tadi, sudah kami sampaikan bahwa saat ini Kementerian Kehutanan sedang melakukan review, audit, di kurang lebih 24 perusahaan yang mendapatkan izin pengelolaan kawasan hutan baik HPH maupun HTI,” kata Prasetyo di Jakarta, Senin (29/12/2025).
“Ini dalam rangka kita mau melakukan penertiban, mau melihat apa ada kegiatan-kegiatan yang tidak seharusnya," imbuhnya, seperti dikutip Antara.
Baca Juga: BNPB Sebut Progres Pengerjaan Jalan dan Jembatan Nasional di Daerah Bencana Sumatera Capai 90 Persen
Ia juga menuturkan, pemerintah tidak hanya menyasar korporasi, tetapi juga berupaya meningkatkan edukasi kepada masyarakat, mengingat pelaku pembalakan liar tidak hanya perusahaan tetapi juga dapat perorangan.
"Kita juga harus menangani yang bersifat perorangan. Ini kan perlu edukasi-edukasi ya, lintas sektoral juga," tuturnya.
Mengutip pemberitaan Antara, sejumlah ahli dan aktivis lingkungan berpendapat pembalakan liar memperparah dampak banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Penilaian itu muncul, salah satunya karena gelondongan kayu berukuran besar dengan potongan-potongan rapi, ikut terbawa oleh banjir bandang dan mengepung permukiman-permukiman dan jalan-jalan utama.
Banjir bandang dan longsor menerjang sejumlah kota dan kabupaten di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada 25 November lalu mengakibatkan lebih dari seribu orang meninggal dunia, ratusan orang hilang, dan ratusan ribu rumah rusak.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara
- menteri sekretaris negara
- mensesneg
- prasetyo hadi
- kementerian kehutanan
- perusahaan pengelola kawasan hutan
- bencana sumatera





