Kapolri Peringatkan 10 Ancaman Global Dekade Mendatang, Cuaca Ekstrem Paling Nyata Dampaknya

suara.com
5 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Kapolri Listyo Sigit memaparkan sepuluh tantangan Indonesia mendatang, termasuk perubahan iklim dan perang siber, saat rilis akhir tahun.
  • Sepuluh ancaman itu meliputi cuaca ekstrem, AI, misinformasi, dan polusi, berdasarkan laporan risiko global yang telah teramati.
  • Cuaca ekstrem dinilai paling nyata dampaknya, menyebabkan korban jiwa signifikan dan tekanan besar terhadap stabilitas ekonomi regional.

Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan sepuluh tantangan utama yang masih akan membayangi Indonesia dalam 10 tahun ke depan. Dari ancaman perubahan iklim hingga perang siber, Listyo menegaskan risiko-risiko global itu sudah mulai menunjukkan dampak nyata.

Peringatan tersebut disampaikan Listyo saat membuka rilis akhir tahun Polri 2025 di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/12/2025). Ia menyebut, daftar tantangan itu disusun berdasarkan global risk report.

“Cuaca ekstrem, kehilangan keanekaragaman hayati, perubahan sistem alam, kelangkaan sumber daya alam, misinformasi dan dis informasi, dampak negatif dari teknologi AI, ketimpangan polarisasi sosial, sepionase, perang siber, dan polusi,” ungkap Listyo.

Dari sepuluh ancaman tersebut, Listyo menilai cuaca ekstrem dan bencana alam menjadi tantangan paling nyata karena dampaknya masih terus dirasakan hingga saat ini.

“Bencana tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa, dan kerusakan infrastruktur. Tetapi juga memberikan tekanan besar terhadap stabilitas ekonomi,” ucapnya.

Listyo mencontohkan sejumlah bencana besar di kawasan regional dan global. Pada 28 November 2026, siklon tropis di Filipina menyebabkan 643 orang meninggal dunia, 183 orang hilang, dengan estimasi kerugian mencapai 6 miliar dolar AS. 

Sementara pada 8 Desember 2025, gempa bumi berkekuatan 7,5 magnitudo mengakibatkan 74 orang luka-luka dan ratusan bangunan rusak.

Di dalam negeri, dampak bencana juga tak kalah serius. Listyo menyebut, sejak 23 November 2025 bencana alam melanda wilayah Sumatera, meliputi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, dengan total korban mencapai 1.132 orang meninggal dunia dan 174 orang hilang.

“Dan pada saat yang sama terdapat 3 sistem siklon di sekitar wilayah Indonesia yang berpotensi memicu hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi. Siklon Bakung di sekitar Lampung, kemudian bibit siklon 93 yang saat ini berada di sekitar Bali, Nusa Tenggara, Jawa Timur , dan bibit Siklon 95S yang saat ini berada di sekitar selatan Papua,” imbuhnya.

Baca Juga: Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra

Kapolri menegaskan, kompleksitas ancaman ke depan menuntut kesiapan seluruh elemen bangsa, termasuk Polri, untuk merespons risiko global yang kian nyata dan berdampak langsung pada keselamatan masyarakat serta stabilitas nasional.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Air Mata Ribuan Keluarga Korban Iringi Satu Tahun Tragedi Jeju Air
• 13 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Iran Dilanda Demo Besar, Dipicu Krisis Mata Uang
• 1 jam laluidxchannel.com
thumb
Saham ARCI-HRTA Cs Tumbang saat Harga Emas Tergelincir
• 9 jam laluidxchannel.com
thumb
Polri Bakal Ikut Misi Perdamaian Gaza, Tingkatkan Kapasitas Polisi Palestina
• 6 jam laludetik.com
thumb
Rela Keluar Rp 15 Juta, Indra Ubah Tampilan dan Performa Polytron Fox R
• 13 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.