Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PAL Indonesia resmi menjajaki kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Rabu (24/12).
Penandatanganan tersebut memperkuat sinergi strategis kedua badan usaha milik negara (BUMN) di sektor maritim yang telah dimulai sejak pertengahan tahun ini.
Sejumlah poin utama kerja sama meliputi pengembangan peluang pembangunan serta konversi dan modifikasi kapal, pemeliharaan dan perbaikan armada, pengembangan kapabilitas, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Penandatanganan MoU disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, dan dilakukan oleh Direktur Utama PIS Surya Tri Harto serta CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod.
Simon Aloysius Mantiri menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah awal yang penting dalam mendorong transformasi industri energi nasional.
“Ini adalah langkah pertama yang sangat baik dan kami sangat berterima kasih atas hubungan serta dukungan besar dari PT PAL. Kami menyadari bahwa transformasi harus terus dilakukan untuk membawa industri energi Indonesia menjadi lebih maju,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (30/12/2025).
Baca Juga
- Wamenlu Arif Havas Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina International Shipping
- Sepak Terjang Surya Tri Harto, Dirut Baru Pertamina International Shipping
- Pertamina International Shipping Rombak Direksi, Surya Tri Harto jadi Dirut
Direktur Utama PIS Surya Tri Harto menilai kerja sama tersebut sebagai bagian dari respons terhadap tantangan industri energi, baik di tingkat domestik maupun global.
“Tantangan energi mengharuskan PIS terus memperkuat armada dan layanan. Sinergi dengan PT PAL menjadi langkah strategis untuk mendukung kebutuhan energi nasional, sekaligus menegaskan komitmen kami dalam memajukan industri maritim dalam negeri,” katanya.
Kolaborasi ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah berjalan sebelumnya, khususnya dalam perawatan, perbaikan, serta pembangunan kapal PIS yang dikerjakan oleh PT PAL Indonesia.
Sepanjang operasinya, PIS telah mendistribusikan sekitar 161 miliar liter minyak, produk BBM, dan LPG ke berbagai wilayah domestik maupun internasional. Capaian tersebut didukung oleh transformasi bisnis perusahaan, termasuk peremajaan armada dan optimalisasi pemeliharaan kapal.
Saat ini, PIS mengoperasikan sekitar 750 kapal, baik milik sendiri maupun sewaan. Sebanyak 111 unit di antaranya merupakan kapal milik PIS. Armada tersebut melayani pengangkutan energi dan kebutuhan pelayaran domestik serta internasional, menjadikan PIS sebagai salah satu operator pelayaran terbesar di Asia Tenggara.
Sementara itu, CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menegaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk mewujudkan kemandirian industri maritim nasional, terutama di tengah dinamika geopolitik global.
“Ini adalah tangga awal untuk menghidupkan industri maritim secara menyeluruh di Indonesia. Konsolidasi yang baik akan membuka potensi pasar dan menciptakan multiplier effect bagi ekosistem industri maritim nasional,” ujarnya.
Melalui sinergi ini, PIS dan PT PAL Indonesia diharapkan dapat mengoptimalkan aset dan jaringan masing-masing guna memperkuat ekosistem pelayaran nasional, membuka peluang bisnis baru, serta memberikan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.



