tvOnenews.com - Kutu air atau tinea pedis merupakan infeksi jamur yang sering menyerang sela-sela jari kaki.
Kondisi ini umumnya mudah diatasi. Namun, kutu air pada penderita diabetes tidak boleh diremehkan.
Dr. Cahyo, melalui kanal YouTube miliknya menjelaskan, infeksi jamur yang tampak ringan ini dapat berkembang menjadi luka serius untuk penderita diabetes.
"Infeksi jamur pada sela jari kaki ini bila terkena pada seorang penderita diabetes akan lebih sulit disembuhkan dan tak jarang bisa menyebabkan penyakit diabetic foot atau luka pada kaki penderita diabetes," ujarnya.
Diabetic foot ini jika dibiarkan bisa berujung pada amputasi jari atau kaki bila tidak ditangani dengan tepat.
Penderita diabetes memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah, terutama saat kadar gula darah tidak terkontrol.
Kondisi inilah yang membuat infeksi jamur lebih sulit sembuh dan mudah mengalami komplikasi. Berikut ini 4 cara mengobati kutu air pada penderita diabetes berdasarkan penjelasan dr. Cahyo.
- Freepik/fabrikasimf
1. Kontrol Kadar Gula Darah
Langkah paling utama adalah mengontrol kadar gula darah agar mendekati nilai normal.
Gula darah yang tinggi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga infeksi, termasuk kutu air, menjadi lebih parah dan sulit disembuhkan.
Penderita diabetes dianjurkan untuk disiplin minum obat sesuai anjuran dokter, mengonsumsi buah dan sayur dengan indeks glikemik rendah, serta rutin berolahraga.
Dengan gula darah yang terkontrol, proses penyembuhan kutu air akan jauh lebih optimal.
2. Hindari Kaki dari Air Sabun
Kaki penderita diabetes sebaiknya dihindarkan dari air bekas cucian piring atau cucian baju.
Air sabun dapat membuat kulit kaki semakin lembap dan iritasi, sehingga jamur mudah berkembang dan kutu air berisiko kambuh kembali setelah diobati.
3. Gunakan Cairan Asam Salisilat
Cairan asam salisilat dapat dibeli di apotek dan digunakan sebagai terapi tambahan.
Caranya, basahi kapas dengan cairan asam salisilat lalu oleskan pada area kaki yang terkena kutu air.
Lakukan sebanyak tiga kali sehari, yaitu setelah mandi pagi, mandi sore, dan sebelum tidur. Penggunaan rutin membantu mengangkat kulit mati dan menghambat pertumbuhan jamur.
4. Periksa ke Dokter Jika Ada Infeksi
Jika kutu air sudah disertai tanda infeksi bakteri sekunder, seperti kemerahan, pembengkakan, nyeri, atau keluar nanah, segera periksa ke dokter.
Kondisi ini memerlukan penanganan medis berupa antibiotik yang tepat agar infeksi tidak semakin parah dan menyebar.
Kutu air pada penderita diabetes bukan masalah sepele. Dengan menerapkan keempat langkah di atas secara konsisten dan waspada terhadap tanda infeksi, risiko komplikasi serius dapat dicegah.
(nka)


