Momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) masih bergulir, tak sedikit masyarakat berpergian menggunakan kendaraan pribadi. Salah satu persiapan perjalanan yang sebaiknya tak boleh luput adalah pemeriksaan tekanan angin ban cadangan.
OE Sales Manager Bridgestone Tire Indonesia, Ahmad Nuril menjelaskan melakukan perjalanan jauh menggunakan kendaraan artinya harus siap dengan kurangnya fasilitas penunjang ketika terjadi situasi darurat.
"Rekomendasi kita itu perawatan ban harusnya dilakukan secara rutin, termasuk ban cadangan. Apalagi untuk perjalanan jauh dan saat terjadi kerusakan ban, pemilik bisa dengan cepat mengatasinya pakai yang baru," buka Nuril kepada kumparan.
Nuril tak menampik, perawatan berkala ban cadangan kerap terlewat. Padahal caranya terbilang sederhana yakni dengan menjaga tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan atau bisa dibuat lebih tinggi karena sifatnya tersimpan lama di kendaraan.
"Kalau menggunakan kendaraan itu kan bisa saja ban cadangan benar-benar tidak digunakan bertahun-tahun. Makanya tekanan angin itu sengaja dibuat satu atau dua kali lebih banyak dibanding yang terpasang," jelasnya.
Hal itu dimaksudkan agar ban cadangan memang benar-benar siap dipakai ketika roda yang terpasang mengalami kerusakaan atau terjadi kebocoran. Menghindari berkendara dengan ban kempis yang risikonya tak kalah tinggi.
"Sebisa mungkin juga lakukan rotasi ban dengan melibatkan ban cadangan juga, jadi ikut turun sebagai ban yang terpasang. Untuk tekanan ban terpasang misalnya 34-40 psi, maka yang cadangannya dibuat lebih tinggi dari itu," terang Nuril.
Selain tekanan angin, kebersihan ban cadangan patut diperhatikan. Umumnya ban cadangan berada di kolong mobil. Tentu kotoran seperti lumpur atau cipratan air akan menempel serta mengeras di permukaan ban.
Nuril bilang, sebaiknya ban cadangan ikut dibersihkan ketika mobil sedang dicuci. Anjurannya, cukup dibersihkan menggunakan air saja agar guna menghindari penumpukan kotoran yang berpotensi menjadi kerak.
Adapun, ban cadangan dianjurkan diperiksa setiap enam bulan sekali atau berbarengan dengan servis rutin. Selain memastikan selalu siap dipakai, langkah ini juga mencegah ban cadangan sulit dibuka saat situasi darurat.
“Ban cadangan yang ukurannya sama dengan ban yang dipakai ikut rotasi sekitar 8 ribu sampai 10 ribu kilometer. Nah, sekarang banyak ban cadangan yang lebih kecil dari ban bawaan. Kalau ikut rotasi enggak bisa, dicek di-timing itu enam bulan,” pungkas Nuril.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5347968/original/016724600_1757749091-WhatsApp_Image_2025-09-13_at_13.58.41.jpeg)

