Grid.ID - Sheila Marcia akhirnya buka suara soal perjalanan hidupnya yang penuh luka, tekanan, dan pencarian makna hidup dalam sebuah wawancara mendalam bersama Denny Sumargo di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo.
Dalam perbincangan tersebut, Sheila secara terbuka mengungkap pergulatan batin yang ia alami sejak kecil, termasuk perasaan tidak dicintai dan pertanyaan eksistensial yang sempat membuatnya mempertanyakan alasan dirinya dilahirkan.
“Tuhan, buat apa aku dilahirkan kalau aku cuma untuk diginiin? Kenapa aku enggak mati aja?” ucap Sheila yang dikutip Grid.ID melalui akun Youtube @curhatbang, Minggu (28/12/2025).
Ia mengaku tumbuh di tengah konflik keluarga yang membuatnya kerap merasa berada di posisi yang tidak seharusnya dipikul oleh seorang anak, hingga berdampak pada kondisi emosional dan pilihan hidupnya saat dewasa.
Tekanan tersebut diperparah dengan pengalaman perundungan di sekolah serta rasa haus akan kasih sayang, yang kemudian mendorong Sheila mencari kebahagiaan di tempat yang keliru. Sheila juga menyinggung masa kelamnya saat terjerumus ke dunia narkoba, yang menurutnya berawal dari hubungan emosional yang toksik dan rasa patah hati mendalam.
“Kalau aku bisa memutar waktu, aku cuma pengen bilang ke diriku sendiri: Sheila, kamu terlalu berharga,” ungkapnya.
Titik balik hidup Sheila terjadi ketika ia berada dalam keterpurukan dan mulai mengenal Tuhan secara personal, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan meski dibesarkan dalam lingkungan religius.
Proses tersebut tidak berjalan instan. Sheila mengakui perjalanannya penuh naik turun, namun perlahan membentuk pemahaman baru tentang makna hidup, pengampunan, dan penerimaan diri.
Bagian paling menyentuh dari wawancara ini adalah hubungan Sheila dengan putri sulungnya, Leticia Joseph, yang ia besarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, meski harus menjelaskan masa lalu yang tidak mudah. Sheila mengaku sempat menyampaikan kisah kelahiran Leticia dengan cara sederhana saat sang anak masih kecil, sebelum akhirnya menjelaskan kebenaran secara perlahan ketika usia putrinya semakin matang.
“Apa pun kesalahan mama di masa lalu, kamu bukan kesalahan. Kamu adalah berkat,” tegas Sheila kepada Leticia.
Leticia sendiri menunjukkan kedewasaan luar biasa dengan menyampaikan rasa bangganya kepada sang ibu, menyebut Sheila sebagai sosok yang kuat dan telah melalui banyak proses untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
“Aku bangga banget sama mama. Mama sudah sangat sempurna buat aku,” ucap Leticia.
Kini, Sheila Marcia memilih fokus menjalani hidup dengan penuh kesadaran, memperbaiki diri, dan memastikan tidak mengulang luka yang sama kepada anak-anaknya.
Ia menegaskan bahwa masa lalu tidak bisa diubah, namun masa depan selalu bisa dipilih, selama seseorang mau belajar, bangkit, dan percaya pada proses. (*)
Artikel Asli


