Pasuruan (beritajatim.com) – Polres Pasuruan Kota mencatat tren positif dalam stabilitas keamanan wilayah melalui rilis Analisis dan Evaluasi (Anev) situasi kamtibmas di penghujung tahun 2025.
Data menunjukkan penurunan total gangguan keamanan sebesar 26,42 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya yang mencapai 738 kasus.
Perbaikan kualitas keamanan ini terlihat sangat menonjol pada sektor keselamatan jalan raya dan penanganan kasus kriminalitas jalanan. Keberhasilan tersebut diklaim sebagai dampak dari peningkatan patroli serta optimalisasi pengawasan di berbagai titik rawan kejahatan.
“Laka Lantas menurun sebesar 51,83 persen, sementara korban meninggal dunia turun hingga 60 persen dari 110 jiwa menjadi 44 korban,” ujar Waka Polres Pasuruan Kota, Kompol Yokbeth Wally.
Prestasi kepolisian dalam mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) juga mengalami lonjakan performa yang sangat signifikan tahun ini. Persentase penyelesaian perkara curanmor meroket hingga angka 88,2 persen, jauh melampaui capaian tahun lalu yang hanya di kisaran 31 persen.
“Penyelesaian kasus curanmor tahun 2025 ini melonjak tajam dibanding tahun 2024,” jelas Yokbeth memberikan apresiasi atas kinerja tim di lapangan.
Pemanfaatan teknologi melalui program 10.000 CCTV menjadi salah satu pilar utama kepolisian dalam mempercepat identifikasi pelaku kejahatan di ruang publik. Saat ini sebanyak 3.180 kamera pengawas telah terpasang secara strategis untuk mendukung pengawasan manual yang dilakukan melalui siskamling.
Masyarakat juga didorong untuk terus aktif menggunakan layanan aduan darurat Call Center 110 demi respon penanganan yang lebih cepat. Integrasi antara laporan warga dan bantuan teknologi terbukti efektif menciptakan rasa aman yang nyata di tengah lingkungan permukiman.
“Kami terus mendorong masyarakat untuk bekerja sama, terutama dalam memasang CCTV di titik-titik rawan yang sulit dijangkau pengawasan manual,” pungkas Yokbeth. (ada/ted)
