Dari Asesmen ke Muhāsabah: Menata Kembali Arah Pendidikan

republika.co.id
5 jam lalu
Cover Berita

Oleh : Pahrurroji M Bukhori, Pimpinan PP Ma’had Darulhusna

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun 2025 menghadirkan fase krusial dalam perjalanan pendidikan nasional Indonesia. Negara kini memasuki era data-rich education melalui Asesmen Nasional (AN) dan Tes Kemampuan Akademik (TKA), yang menyediakan potret relatif komprehensif tentang literasi, numerasi, karakter, lingkungan belajar, serta capaian akademik peserta didik.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1754473276648-0'); });

Namun, tantangan utamanya bukan lagi pada ketersediaan data, melainkan pada pendalaman makna dan perluasan horizon berpikir dalam membaca data tersebut. Di sinilah perspektif pendidikan Islam menjadi relevan—menawarkan kerangka etik, filosofis, dan peradaban agar asesmen tidak berhenti pada hisāb (penghitungan), tetapi bertransformasi menjadi muhāsabah (refleksi bernilai).

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Asesmen sebagai Potret Sistem dan Tantangan Struktural

Secara kebijakan, Asesmen Nasional dirancang untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan melalui indikator literasi membaca, numerasi, karakter, dan iklim belajar, bukan untuk menentukan kelulusan individu (Kemendikbudristek, 2024). Temuan AN menunjukkan capaian literasi–numerasi nasional masih berada pada kategori menengah dan memperlihatkan ketimpangan antardaerah serta antarsatuan pendidikan—sebuah indikasi persoalan struktural pada kualitas guru, akses sumber belajar, dan ekosistem pembelajaran (OECD, 2023).

'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}

Sementara itu, TKA 2025 memberikan gambaran capaian akademik terstandar pada jenjang SMA/MA/SMK. Data nasional menunjukkan variasi tajam antarmata pelajaran, dengan numerasi dan Bahasa Inggris berada pada rata-rata nasional yang relatif rendah (Antara, 2025; Sinpo, 2025). Dalam horizon global, kondisi ini berpotensi menghambat daya saing generasi muda Indonesia di tengah ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy) dan kompetisi lintas negara (World Bank, 2022). 

Dari Hisāb ke Muhāsabah: Kerangka Etik Pendidikan Islam 

Pendidikan Islam memandang evaluasi sebagai instrumen perbaikan berkelanjutan (ishlāḥ), bukan sebagai mekanisme penghukuman. Al-Qur’an menegaskan orientasi ilmu pada pemuliaan manusia: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat” (QS. al-Mujādilah [58]: 11). Ayat ini memperluas horizon berpikir bahwa keberhasilan pendidikan tidak diukur semata oleh skor asesmen, melainkan oleh kontribusinya dalam meningkatkan martabat kemanusiaan.

Prinsip keadilan sebagai fondasi asesmen juga ditegaskan dalam firman Allah: “Sesungguhnya Allah memerintahkan keadilan dan kebajikan” (QS. al-Naḥl [16]: 90). Dengan kerangka ini, data AN dan TKA harus dibaca sebagai tanggung jawab kolektif negara dan masyarakat, bukan sebagai legitimasi untuk menyalahkan peserta didik, guru, atau sekolah tertentu. Evaluasi yang adil menuntut kebijakan afirmatif dan kontekstual, terutama bagi wilayah dan kelompok yang tertinggal.

Rasulullah ﷺ menegaskan dimensi reflektif evaluasi: “Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal untuk masa depannya” (HR. al-Tirmiżī). Hadis ini menggeser horizon evaluasi dari sekadar pelaporan hasil menuju kesadaran transformatif—bahwa data harus melahirkan perubahan nyata. 

Guru sebagai Murabbi dan Agenda Transformasi 

Dalam tradisi pendidikan Islam, guru diposisikan sebagai murabbi dan mu’addib—pendidik akal, akhlak, dan kepribadian. Al-Ghazali menegaskan bahwa krisis pendidikan sering kali berakar pada krisis pendidik, bukan semata pada kelemahan peserta didik (Iḥyā’ ‘Ulūm al-Dīn). Karena itu, tindak lanjut AN dan TKA 2025 perlu diarahkan pada penguatan kompetensi guru secara holistik: pedagogik berbasis data, profesionalisme berkelanjutan, serta keteladanan moral dan spiritual (Tilaar, 2015; Nata, 2016).

Pengembangan horizon berpikir pendidikan juga menuntut integrasi antara kecakapan akademik abad ke-21—literasi, numerasi, dan bahasa global—dengan pembinaan karakter dan spiritualitas. Tanpa integrasi ini, pendidikan berisiko melahirkan manusia cerdas tetapi rapuh secara moral, sebuah kondisi yang dalam pandangan Islam dipahami sebagai krisis adab dan peradaban (al-Attas, 1993). 

Menata Arah Pendidikan Masa Depan 

Islam memandang tujuan akhir pendidikan sebagai pembentukan insān kāmil—manusia berilmu, beradab, dan bertanggung jawab sosial. Doa Qur’ani “Rabbi zidnī ‘ilmā” (QS. Ṭāhā [20]: 114) menunjukkan bahwa pencarian ilmu harus disertai kerendahan hati dan orientasi kemaslahatan. Dalam horizon ini, asesmen nasional seharusnya menjadi instrumen penuntun kebijakan, bukan sekadar arsip statistik.

Menata pendidikan masa depan berarti berani melakukan pergeseran paradigma: dari kepuasan pada angka menuju keberanian merevisi tujuan; dari logika kompetisi sempit menuju kolaborasi dan keadilan; dari pengelolaan teknokratis menuju kebijakan bernilai dan berorientasi peradaban. 

Penutup 

Asesmen 2025 telah menyediakan fondasi data yang kuat bagi pendidikan nasional. Tantangan berikutnya adalah mengubah data menjadi hikmah kebijakan melalui pembacaan yang adil, reflektif, dan bernilai. Perspektif pendidikan Islam menawarkan horizon berpikir yang lebih luas: bahwa asesmen sejati adalah muhāsabah—jalan perbaikan diri dan sistem. Dengan orientasi ini, pendidikan nasional tidak hanya mencetak lulusan kompeten, tetapi juga menyiapkan generasi beradab yang mampu menjaga masa depan bangsa dan peradabannya. Semoga.

.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
Ikuti Whatsapp Channel Republika
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;} .wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}
Advertisement
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1676653185198-0'); });

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Sheila Marcia Buka Masa Lalu kepada Anak Perempuanya, Leticia Joseph: Mama Ngasih Tau Pelan-pelan
• 9 jam laluintipseleb.com
thumb
Viral Ludahi Kasir, Dosen UIM Makassar Dipecat
• 21 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Sepanjang 2025, Pemprov DKI Jakarta Putihkan 6.050 Ijazah Siswa Tak Mampu Senilai Rp14,9 Miliar
• 8 jam lalupantau.com
thumb
KPK Periksa 11 Saksi Terkait Kasus Pemerasan Jaksa Kejari HSU, Ini Daftarnya
• 21 jam laluliputan6.com
thumb
Jelang Tahun Baru, Polisi Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas di Plered dan Gronggong
• 6 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.