Capaian Mentan Amran 2025: Bongkar Mafia Pangan dan Bersihkan Internal Kementan

metrotvnews.com
6 jam lalu
Cover Berita

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melakukan banyak gebrakan untuk mengamankan sektor pangan di sepanjang 2025. Gebrakan tersebut dilakukan secara tegas dan sangat berpihak pada kepentingan rakyat. 

Smua kebijakan strategis yang diluncurkan Mentan merupakan bagian dari Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Atas berbagai kebijakan yang dilakukan tersebut, Mentan mendapat apresiasi dari publik. Lembaga Survei Politik Indonesia yang dipimpin Burhanuddin Muhtadi menyebutkan Mentan Andi Amran Sulaiman mencatat tingkat kepuasan publik tertinggi sebesar 84,9 persen. 

Gebrakan yang telah dilakukan Mentan meliputi sektor internal maupun eksternal. Beberapa gebrakannya, antara lain meliputi pengendalian harga pangan selama Natal dan Tahun Baru (Nataru), membongkar pemalsuan volume Minyakita, membongkar mafia beras, dan tegas kepada anak buah yang dianggap melakukan pelanggaran. 

Kenaikan harga pangan setiap Nataru tidak dapat dihindari. Namun, perilaku oknum yang tidak bertanggung jawab membuat kenaikan harga bisa tidak terkendali. 

Untuk mengatasi persoalan ini, Mentan memastikan seluruh komoditas pangan strategis berada dalam kondisi aman dan terkendali. Oleh karena itu, dia akan menindak tegas oknum nakal yang menjual pangan di atas HET. 

Dalam pertemuan di Badan Pangan Nasional, Mentan menyampaikan kesepakatan utama pemerintah dan pelaku usaha adalah menjaga keseimbangan ekosistem pangan nasional.

Dia menekankan pendekatan persuasif telah dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Namun ke depan, pemerintah tidak lagi sekadar memberi imbauan.

Satgas pangan akan langsung turun ke lapangan dan menindak tegas setiap pelanggaran HET. Di sektor mafia beras, Mentan mengendus dugaan praktik mafia beras di Pasar Induk Cipinang (PIBC). Hal ini terlihat dari pergerakan data yang dimiliki Food Station Tjipinang.

Dia menemukan ketidakwajaran keluarnya 11.410 ton beras dalam satu hari pada 28 Mei 2025. Menurut dia, pemilik data berkilah data tersebut merupakan kesalahan penulisan.

Atas temuan itu, dia mendorong Satuan Tugas Pangan dari Mabes Polri untuk menyelidiki langsung dan mengecek kebenaran dari data tersebut. 

"Artinya apa? Ada middleman yang mempermainkan. Inilah terkadang kita sebut mafia. Jangan mempermainkan, kita setengah mati ini berproduksi. Kita setengah mati bantu petani,” kata Mentan dalam keterangannya, dilansir pada Selasa, 30 Desember 2025.


Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman (kiri) bersama Presiden Prabowo Subianto (kanan). Dok. Istimewa
  Baca Juga:  Mentan Targetkan Papua Swasembada Pangan Dalam 3 Tahun
Mentan juga menemukan ketidaksesuaian minyak goreng Minyakita, baik dari sisi volume dan HET. Mentan pernah menemukan pemalsuan volume Minyakita. Sesuai ketentuan, volume Minyakita sebesar 1 liter, namun di lapangan dia sempat menemukan volumenya hanya 750-800 mililiter. 

Mentan menegaskan akan menindak para pedagang Minyakita nakal yang menjual melebihi HET. Berdasarkan temuan, ada pihak yang menjual Minyakita di atas HET. Adapun, HET Minyakita dipatok Rp 15.700 per liter. Meskipun, dalam catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga rata-rata minyak goreng ini berada di atas Rp 17.000 per liter.

"Sudah deh, sampaikan ke seluruh pengusaha. Jangan mempermainkan harga. Kita tindak," tegas Amran di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Senin, 29 Desember 2025.

Secara internal Mentan telah memecat 2 pegawai yang kedapatan menipu dalam proses tender di Kementerian Pertanian. Keduanya diduga menipu senilai total Rp 29 miliar.

Dia menjelaskan salah satu pegawai diduga meminta jatah sebesar Rp27 miliar kepada mitra Kementan untuk proses tender. Satu oknum lainnya menyalahgunakan wewenang meminta sekitar Rp2 miliar.

"Kami copot dan kami proses hukum,” kata Mentan Amran dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Juni 2025.

Mentan juga berhasil membongkar perilaku tak terpuji seorang staf muda di Kementan yang kedapatan melakukan pemalakan terhadap petani penerima manfaat bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan). Keterlibatan Staf Kementan itu terungkap setelah Mentan menindaklanjuti aduan masyarakat melalui kanal “Lapor Pak Amran”.

"Ada pegawai kementerian. Ya? Diberhentikan dulu. Terbukti, ya apa boleh buat. Dan kami, Satgas langsung tindak lanjuti, kalau perlu bawa periksa hari ini," kata Andi Amran saat konferensi pers, Jumat, 28 November 2025.

Begitu laporan masuk, staf itu langsung dicopot. Kementan juga menyerahkan temuan awal ke Satgas internal untuk pendalaman.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Update Korban Bencana Sumatera 30 Desember: 1.141 Meninggal, 163 Hilang
• 5 jam lalukumparan.com
thumb
Berbagai Perangkat NIR Portabel: Membaca Mutu Pertanian Lewat Cahaya
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Dugaan Kehilangan Dana Pengguna, Ini Penjelasan Indodax
• 14 jam lalurepublika.co.id
thumb
Pilkada Dipilih DPRD Menguat, Saiful Mujani Serukan Referendrum: Gendrang Perlawanan Terhadap Putusan MK Sudah Ditabuh
• 15 jam lalufajar.co.id
thumb
Kapolri Ingatkan Polisi Jangan Baper soal Fenomena No Viral No Justice
• 5 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.