Mendagri: Percepatan Pembersihan Sisa Bencana Aceh Harus Dimobilisasi

jpnn.com
3 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan pembersihan menjadi pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah, terutama di Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Timur.

Tito berkata demikian saat hadir dalam rapat koordinasi Satgas Pemulihan Pasca Bencana DPR RI yang disiarkan melalui YouTube, Selasa (30/12).

BACA JUGA: DPR Minta Masalah Potongan Kayu di Aceh Segera Diselesaikan

"Sekarang untuk masalah percepatan yang perlu dilakukan itu pembersihan, nomor satu sekali, terutama di Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur," kata eks Kapolri itu.

Tito mengatakan pembersihan tiga wilayah di Provinsi Aceh itu tak bisa diserahkan mandiri ke pemerintah daerah.

BACA JUGA: Anggaran Sebegini Mengalir ke Aceh, Sumut, dan Sumbar Buat Tanggap Darurat

"Pembersihan ini harus betul-betul dimobilisasi. Kemudian yang TNI sudah menambah pasukan, Polri juga menambah pasukan," ujar eks Kapolda Metro Jaya itu.

Dia mengatakan upaya pembersihan menjadi penting agar pemerintah daerah (pemda), terkhusus di Aceh Tamiang bisa aktif kembali melayani warga.

BACA JUGA: Bupati: Bencana di Aceh Utara Lebih Parah dari Tsunami, tetapi Prabowo Tidak ke Sana

"Jadi, Tamiang ini memang harus betul-betul diserang, dikeroyok ramai-ramai supaya secepat mungkin bangkit, apalagi Bapak Presiden akan hadir tanggal 1 (Januari, red) ke sana," lanjut Tito.

Kemendagri, kata dia, bersedia mengirim seribu praja dari IPDN untuk membantu bersih-bersih kantor pemerintah di Aceh Tamiang.

Semisal, praja bisa membersihkan kantor sekda dan kecamatan hingga balai desa dari lumpur yang tebal di wilayah Aceh Tamiang.

"Jadi, mereka akan membantu menghidupkan pemerintahan kabupaten, kecamatan juga ada yang terdampak, dan desa," ujar Tito.

Eks Kepala BNPT itu mengatakan para praja ini dilibatkan membersihkan Aceh Tamiang sebagai bagian dari kuliah kerja lapangan.

"Nah, kalau memang sudah bisa selesai, kami akan geser ke daerah lain yang lebih yang cukup berat, yaitu di Aceh Utara," kata Tito. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keji Bripda Seili Sebelum Membunuh Mahasiswi ULM


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Taman Sari Royal Heritage Spa Perkuat Posisi sebagai Jakarta Leading Wellness Center
• 19 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Polres Sumenep Tangani 915 Kasus Kriminal Sepanjang 2025, Lebih dari 82 Persen Berhasil Diselesaikan
• 23 jam laluberitajatim.com
thumb
Bendera Bulan Bintang, Romantisme Lama di Tengah Bencana Banjir Aceh
• 8 jam laluidntimes.com
thumb
Hilirisasi Jadi Andalan, Dharma Jaya Perluas Bisnis Sapi
• 8 jam lalubisnis.com
thumb
Samuel dan M Yasin 2 Tersangka Pengusiran Nenek Elina Ditangkap, Terancam 5 Tahun Penjara
• 6 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.