Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham tercatat memiliki kinerja yang berbeda pada hari terakhir perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2025. Beberapa mampu mencatatkan kenaikan yang signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers, sementara lainnya justru masuk dalam jajaran top losers.
Saham PT Chitose International Tbk. (CINT) menjadi saham dengan kenaikan yang paling signifikan di hari terakhir perdagangan BEI. CINT mengalami kenaikan hingga 34,81% ke Rp244 per saham.
Mengekor di belakangnya, saham PT PP Presisi Tbk. (PPRE) mencatatkan penguatan 25,36% dan saham PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO) menguat hingga 24,73% ke Rp464.
Penguatan lainnya dialami oleh PT Polychem Indonesia Tbk. (ADMG) yang menguat 21,55%, PT Golden Flower Tbk. (POLU) menguat 19,90%, dan saham PT RMK Energy Tbk. (RMKE) menguat hingga 18,50%.
Selain itu, saham PT Nusatama Berkah Tbk. (NTBK) turut menguat 17,76%, PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) menguat 17,24%, saham PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk. (NSSS) menguat 14,91%, dan saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS) menguat 14,65%.
Sebaliknya, saham PT Ulima Nitra Tbk. (UNIQ) justru memimpin dalam jajaran top losers dengan terkoreksi 14,83% ke Rp356 per saham. Mengekor di belakangnya, saham PT Mustika Ratu Tbk. (MRAT) terkoreksi 14,78%, dan saham PT Pudjiadi Prestige Tbk. (PUDP) melemah 14,29%.
Baca Juga
- BEI Waspadai Risiko Free Float Tinggi Bikin Emiten Lirik Bursa Negara Lain
- OJK dan BEI Kaji Demutualisasi, Cegah Konflik Kepentingan
- BEI Catat 70 Emiten Terancam Delisting per Akhir 2025, Ada WSKT, INAF hingga WIKA
Pelemahan juga dialami oleh PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) yang ambles hingga 13,46%, saham PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. (LRNA) melemah 11,63%, saham PT Victoria Care Indonesia Tbk. (VICI) terkoreksi 11,11%, dan saham PT Pacific Strategic Financial Tbk. (APIC) terkoreksi 8,75%.
Tiga saham terakhir yang turut masuk dalam jajaran top losers adalah PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) yang melemah 7,14%, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) melemah 6,94%, dan saham PT Estetika Tata Tiara Tbk. (BEEF) melemah hingga 6,94%.
Adapun, IHSG pada keseluruhan 2025 berkinerja kinclong, menguat 22,13% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd). IHSG pada tahun ini pun mencatatkan ragam rekor baru.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menuturkan catatan rekor harga tertinggi sepanjang sejarah (all time high/ATH) BEI tercapai pada 8 Desember 2025 di level 8.711. Iman juga mengatakan kapitalisasi pasar BEI juga telah menembus Rp16.000 triliun.
“Setahun ini 24 kali all time high. Jadi pencapaian ini tidak saja merupakan kerja dari OJK, SRO, dan Bursa, tapi sumbangsih kita semua, termasuk stakeholder pasar modal,” ujar Iman dalam konferensi pers akhir tahun pasar modal, di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Namun, IHSG gagal menyentuh level 9.000 yang digadang-gadang akan tercapai. Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa optimistis IHSG dapat menembus level 9.000 hingga akhir kuartal IV/2025.
Dia mengatakan fundamental IHSG masih kuat untuk saat ini. Indeks komposit juga masih bertengger di rata-rata harga psikologis 8.000.
_______
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.



