Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik

suara.com
4 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, menanggapi teror bangkai ayam kepada Iqbal Damanik di Jakarta pada Selasa (30/12/2025).
  • Teror ini diduga sistematis akibat kerja Iqbal mengkritik penanganan pemerintah atas bencana banjir Sumatera.
  • Greenpeace menegaskan akan terus menyuarakan isu iklim dan demokrasi meskipun menghadapi upaya pembungkaman teror.

Suara.com - Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak, merespons aksi teror yang dialami Manajer Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik.

Leonard menduga teror tersebut berasal dari orang tidak dikenal akibat kerja-kerja Iqbal Damanik dalam mengampanyekan isu-isu yang diusung Greenpeace.

Apalagi, terdapat pola teror serupa yang juga menimpa masyarakat sipil, jurnalis, dan pegiat media sosial dalam beberapa waktu belakangan.

“Sulit untuk tak mengaitkan kiriman bangkai ayam ini dengan upaya pembungkaman terhadap orang-orang yang gencar menyampaikan kritik atas situasi Indonesia saat ini,” kata Leonard di Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Jika diamati secara saksama, pola-pola teror yang dilakukan memiliki kemiripan. Ia menilai teror tersebut dilakukan oleh sekelompok orang secara sistematis.

“Ada satu kemiripan pola yang kami amati, sehingga kami menilai ini teror yang terjadi sistematis terhadap orang-orang yang belakangan banyak mengkritik pemerintah ihwal penanganan bencana Sumatera,” kata Leonard.

Belakangan, kata Leonard, di akun media sosial pribadinya, Iqbal kerap menayangkan unggahan tentang banjir di Sumatera dan respons pemerintah dalam menangani bencana tersebut.

Sejumlah juru kampanye Greenpeace juga banyak bersuara melalui wawancara media maupun media sosial.

Berbagai pernyataan tersebut berangkat dari temuan tim yang turun ke lapangan pascabencana, serta hasil temuan dan analisis Greenpeace.

Baca Juga: BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media

Namun, dalam beberapa hari terakhir, Iqbal banyak menerima serangan di kolom komentar unggahan media sosialnya, serta pesan bernada ancaman melalui direct message Instagram.

“Kritik publik, termasuk pengkampanye kami, terhadap cara pemerintah menangani banjir Sumatera ini sebenarnya lahir dari keprihatinan dan solidaritas terhadap para korban,” jelasnya.

“Apalagi di balik banjir Sumatera ini ada persoalan perusakan lingkungan, yakni deforestasi dan alih fungsi lahan yang terjadi menahun, yang terjadi atas andil pemerintah juga,” imbuhnya.

Leonard juga menyinggung kritik terhadap wacana Presiden Prabowo Subianto yang akan membuka lahan sawit di wilayah Papua, yang dinilai bakal memperburuk kondisi hutan Indonesia.

“Belum lagi pemerintahan Prabowo malah akan membuka jutaan hektare lahan di Papua, yang bakal merugikan Masyarakat Adat dan memperburuk dampak krisis iklim,” ujar Leonard.

Greenpeace Indonesia mengecam maraknya teror terhadap masyarakat sipil, mulai dari aktivis, jurnalis, hingga pegiat media sosial.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tolak Denda Damai Koruptor, Rizal Fadillah: Ini Hukum Paling Ngaco
• 12 jam lalufajar.co.id
thumb
Wakapolri Pimpin Groundbreaking 436 SPPG Serentak, Dukung Program MBG
• 15 jam lalukompas.tv
thumb
5 Ruang Imersif di Jakarta untuk Libur Akhir Tahun yang Edukatif
• 12 jam lalukompas.tv
thumb
PSIS Resmi Datangkan Striker Asing PSIM: Sudah Dipantau Sejak Lama, Disiapkan Opsi Pembelian
• 14 jam lalubola.com
thumb
Terakhir Besok! Ini Cara dan Sanksi Bagi WP yang Telat Aktivasi Coretax
• 11 jam lalubisnis.com
Berhasil disimpan.