Pemerintah menyalurkan bantuan dana kepada guru-guru yang terdampak bencana di sejumlah daerah. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyebutkan bantuan dana guru pascabencana telah menjangkau 16.467 guru dengan total nilai Rp 32,93 miliar. Ia menekankan proses penyaluran bantuan sudah berjalan saat ini.
Bantuan tersebut diberikan untuk memastikan kesejahteraan guru di tengah proses pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Bantuan dana juga berlaku untuk guru yang terdampak letusan Gunung Semeru.
Abdul Mu'ti menguraikan pemerintah menyalurkan bantuan perlidungan pascabencana senilai Rp 15,72 miliar kepada 7.861 guru di Aceh. Pemerintah juga menyerahkan bantuan mencapai Rp 5,59 miliar untuk 2.795 guru di Sumatera Barat, dan di Sumatera Utara sejumlah Rp 11,56 miliar untuk 5.783 guru.
“Ini transfer langsung ke rekening masing-masing guru dan sudah kami transfer,” kata Abdul Mu'ti saat melangsungkan konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, pada Selasa (30/12).
Selain tiga provinsi di Sumatera, pemerintah juga menyalurkan bantuan kepada guru terdampak bencana di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Di wilayah itu, sebanyak 28 guru menerima bantuan dengan total anggaran Rp 56 juta.
“Sekarang masih proses karena memang ada beberapa yang membutuhkan waktu cukup lama karena jumlahnya cukup besar. Tapi ini sudah mulai proses kita transfer untuk guru-guru itu,” ujar Abdul Mu’ti.




