Jakarta, IDN Times - Badai musim dingin yang membawa hujan lebat dan angin kencang kembali menghantam Jalur Gaza. Cuaca ekstrem tersebut menyebabkan kematian tragis seorang perempuan Palestina akibat runtuhnya tembok bangunan yang rusak di Kota Gaza.
Kondisi ini menambah daftar panjang penderitaan warga sipil yang bertahan hidup di tengah blokade dan serangan Israel. Ribuan tenda darurat yang menjadi satu-satunya tempat berlindung bagi pengungsi dilaporkan tergenang air banjir atau hancur tersapu angin kencang.





