Jakarta, IDN Times - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, sempat menyampaikan keluhan yang didengar dari warganya, mengenai praktik pungli tiap ingin menggunakan jembatan alternatif. Pungli dikenakan sesama warga yang hendak mengambil keuntungan. Satu kali akses untuk menyeberang dikenakan biaya Rp10 ribu.
"Saya sudah turun ke beberapa kabupaten, melihat jembatan yang putus, ada sebagian (yang mengambil celah). Setiap laluan masyarakat dikenakan biaya. Sekali lalu Rp10 ribu. Bayangkan bila dua atau tiga kali lalu jembatan itu diseberangi. Bayarnya saja sudah Rp60 ribu," ujar pria yang akrab disapa Mualem itu ketika mengikuti rapat koordinasi penanganan bencana di Aceh, Selasa (30/12/2025).
Praktik pungli untuk menyeberang jembatan itu ditemukan Mualem di Kabupaten Singkil dan Kutacane. Itu sebabnya Mualem berharap TNI Angkatan Darat (AD) dan Kementerian PUPR bisa segera membangun kembali jembatan yang terputus di wilayah terisolir. Sebab, praktik pungli itu sudah merugikan masyarakat yang sudah jadi korban bencana.
"Itu sebabnya PUPR kami harapkan bisa segera membangun jembatan di wilayah itu," tutur dia.
Ia membantah praktik pungli itu terjadi pada jembatan Bailey yang dibangun TNI Angkatan Darat (AD). Praktik itu banyak terjadi di awal-awal bencana. Bahkan, sebelum terjadi bencana sudah marak praktik pungli tersebut.




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5457743/original/019969500_1767025985-Yo.jpg)
