Harga bitcoin bergerak stabil pada perdagangan di Selasa (30/12). Hal ini terjadi menyusul minimnya katalis pasar dan rendahnya volume perdagangan menjelang akhir tahun.
Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin diperdagangkan naik perlahan dan berada dalam kisaran US$88.000. Kenaikan tipis ini mencerminkan konsolidasi pasar setelah volatilitas tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Strategy (MSTR) Kembali Serbu Bitcoin, Serok 1.229 BTC
Data menunjukkan bahwa pemegang jangka panjang (long-term holders) bitcoin kembali memasuki fase akumulasi untuk pertama kalinya sejak Juli. Sepanjang bulan ini, kelompok investor tersebut tercatat mengakumulasi sekitar 33.000 BTC.
Sepanjang tahun ini, penjualan oleh pemegang jangka panjang menjadi salah satu dari dua sumber tekanan jual terbesar dalam pasar bitcoin, selain aksi jual dari para penambang. Penambang umumnya terpaksa menjual bitcoin ketika biaya penambangan melebihi harga pasar, sementara pemegang jangka panjang sebelumnya berperan sebagai distributor utama aset kripto tersebut.
Peningkatan kembali jumlah pemegang jangka panjang mengindikasikan bahwa investor yang membeli bitcoin dalam enam bulan terakhir kini mulai masuk kategori pemegang jangka panjang. Laju akumulasi mereka juga tercatat lebih besar dibandingkan distribusi yang terjadi dalam pasar.
Meski demikian, pemegang jangka panjang juga tercatat menjadi faktor utama dalam balik penurunan harga bitcoin pada Oktober 2025. Aksi jual tersebut merupakan fase distribusi ketiga oleh pemegang jangka panjang sejak siklus pasar bitcoin saat ini dimulai pada 2023.
Baca Juga: Sberbank Terbitkan Pinjaman Beragun Bitcoin Pertama di Rusia
Dengan kondisi pasar yang relatif sepi dan likuiditas menipis menjelang pergantian tahun, pergerakan harga bitcoin diperkirakan masih akan cenderung terbatas hingga muncul katalis baru dari sisi makroekonomi maupun kebijakan moneter global.





