Strategi Investasi di 2026, Ini 6 Sektor yang Berpotensi Bikin Portofolio Anda Melejit! 

viva.co.id
3 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Memasuki tahun 2026, pasar investasi global diprediksi tetap menarik dan penuh peluang. Tahun 2025 menunjukkan performa saham yang solid, dengan S&P 500 naik sekitar 16 persen dan Nasdaq 100 meningkat hampir 21 persen. 

Faktor utama di balik keuntungan ini adalah pertumbuhan teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), yang kini menjadi perubahan bisnis dan teknologi paling signifikan sejak internet. 

Baca Juga :
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru 31 Desember 2025, Sejumlah Wilayah Perlu Waspada
Bitcoin Ambles Lebih Dari 3 Persen Jelang Tahun Baru, Imbas Aksi Michael Saylor Borong Ribuan Koin?

Selain AI, pertumbuhan pendapatan yang stabil dan likuiditas yang melimpah turut mendukung harga aset. Selain saham, emas menjadi aset yang menonjol sepanjang 2025. 

Harga emas naik sekitar 68 persen, sementara saham tambang emas mencatat kenaikan jauh lebih tinggi. Sebaliknya, Bitcoin turun sekitar 5 persen, meski popularitasnya di portofolio institusi semakin meningkat. 

Berikut ini prediksi investasi yang bakal cuan di 2026, sebagaimana dirangkum dari Zacks, Selasa, 30 Desember 2025.

Panel Surya (foto ilustrasi)
Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

1. Big Tech Tetap Dominan

Perusahaan teknologi terbesar tetap menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang kuat, profitabilitas meningkat, dan valuasi yang tinggi namun wajar. Peluang pertumbuhan meluas ke sektor cloud, perangkat wearable, kendaraan otonom, robotika, dan teknologi baru lainnya.

2. AI Masih Dalam Fase Infrastruktur

Siklus pembangunan infrastruktur AI global diperkirakan masih berlangsung, mirip dengan fase pembangunan internet akhir 1990-an. Penggunaan awal AI di perusahaan mulai terlihat, sementara aplikasi untuk konsumen masih dalam tahap awal. 

Total belanja modal terkait AI diproyeksikan mencapai lebih dari US$500 miliar atau ekitar Rp8,35 ribu triliun pada 2026. Ini menjadi pendorong utama pertumbuhan teknologi dan industri.

3. Energi Surya Sebagai Penggerak Tenaga Baru

Meskipun menghadapi tantangan politik, energi surya menunjukkan kekuatan relatif. Efisiensi panel surya dan teknologi baterai meningkat signifikan, menjadikan surya sumber energi baru tercepat dan paling skalabel saat permintaan listrik melonjak. 

Biaya modul fotovoltaik turun sekitar 90 persen dalam satu dekade terakhir, sedangkan biaya baterai lithium-ion turun sekitar 20 persen dalam setahun terakhir, mencapai Rp1,8 juta per kilowatt-jam, mempermudah penyimpanan energi 24 jam.

4. Minyak dan Gas Tetap Esensial

Permintaan gas alam meningkat pesat, sementara sentimen terhadap minyak berada di titik siklus rendah. Minyak kini membentuk dasar harga setelah beberapa tahun mengalami tekanan, sedangkan gas tetap dalam tren bullish. Peningkatan kapasitas ekspor LNG AS dan permintaan domestik yang meningkat mendukung prospek positif sektor energi.

Baca Juga :
Level Baru Emas dan Perak di 2026
10 Perusahaan dengan Cadangan Bitcoin Terbanyak di Dunia, Nomor 1 Milik Michael Saylor!
Apa Itu Microcredential? Rahasia Gen Z Cepat Dapat Kerja di 2026

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bojan Hodak Blak-blakan: Persib Tak Takut Siapa Pun, GBLA Jadi Teror Mental bagi Lawan!
• 11 jam lalutvonenews.com
thumb
Jelang Tahun Baru, Wajib Pajak Diimbau Segera Aktifkan Coretax
• 14 jam lalumedcom.id
thumb
Virgoun Dituding Sebarkan Rekaman CCTV, Eva Manurung Ancam Laporkan Inara Rusli dan Insanul Fahmi
• 6 jam lalugrid.id
thumb
Kasus Pembunuhan Anak Politisi PKS di Cilegon, 22 Orang Diperiksa
• 19 jam laluokezone.com
thumb
Dasco: Presiden Prabowo Kunjungi Aceh Besok
• 16 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.