Tanda Kehancuran Tesla Makin Dekat, Elon Musk Bye!

cnbcindonesia.com
13 jam lalu
Cover Berita
Foto: Elon Musk. (REUTERS/Gonzalo Fuentes/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harta kekayaan Elon Musk terus bertambah, bahkan memecahkan rekor ke angka lebih dari US$700 miliar. Hal ini membuat Musk menjadi manusia pertama di muka Bumi yang memiliki kekayaan sebesar itu, di kala bisnis mobil listrik (EV) Tesla miliknya terus mencatat kinerja buruk.

Beberapa saat lalu, Data Asosiasi Produsen Mobil Eropa (European Automobile Manufacturers' Association/Acea) menunjukkan Tesla hanya menjual 12.130 unit mobil baru di Uni Eropa sepanjang November. Angka tersebut merosot signifikan dibandingkan 18.430 unit pada periode yang sama tahun lalu. Akibatnya, pangsa pasar Tesla menyusut dari 2,1% menjadi 1,4%.


Terbaru, Electrek melaporkan rantai pasok baterai 4680 yang dimanfaatkan Tesla untuk unit Cybertruck-nya sudah di tahap memprihatinkan.

Penyuplai komponen baterai L&F Co. asal Korea Selatan (Korsel) mengumumkan nilai kesepakatan suplai dengan Tesla sudah dipangkas sekitar 99%. Hal ini menandai anjloknya permintaan untuk sel baterai in-house Tesla.

Fakta ini juga menjadi bukti terkuat bahwa program 4680 Tesla, beserta Cybertruck yang bergantung pada teknologi tersebut, berada dalam masalah serius.

Sebagai informasi, pada 2023 lalu, L&F mengumumkan kontrak bernilai US$2,9 miliar untuk menyuplai komponen katoda nikel tinggi langsung ke Tesla.

Pada saat itu, industri melihat kesepakatan tersebut sebagai langkah besar dari Tesla untuk mengamankan komponen dalam mengembangkan sel baterai 4680.

Musk kala itu mengindikasikan bahwa mengamankan komponen akan memangkas biaya baterai secara signifikan, serta memungkinkan EV yang lebih murah. Rencana ini akhirnya bernasib tragis.

Saat ini, hanya Cybertruck yang merupakan EV milik Tesla yang menggunakan sel baterai 4680. Dalam pengajuan regulator baru-baru ini, L&F mengungkapkan nilai kontraknya dengan Tesla hanya tersisa US$7.386 atau turun gila-gilaan dari US$2,9 miliar.

Pilihan Redaksi
  • Tesla Hancur Lebur Ditendang China, Elon Musk Bye!
  • Dunia Hadapi Paradoks Ekonomi, Muncul Kekhawatiran AI Bubble
  • Orang Kaya Makin Kaya di 2025, 10 Manusia Ini Panen Cuan Rp 8.000 T

L&F tidak membeberkan secara eksplisit alasan pemangkasan nilai kontrak tersebut, hanya menyebut ada perubahan pada kuantitas suplai. Katoda nikel tinggi dirancang untuk sel baterai 4680 Tesla, dengan konsumen utamanya untuk Cybertruck.

Artinya, turunnya nilai kontrak tersebut bisa diartikan permintaan sel baterai 4680 dan Cybertruck yang tak sesuai ekspektasi.

Sebagai tambahan, kapasitas produksi Giga Texas milik Tesla bisa menghasilkan 250.000 unit Cybertruck setiap tahunnya. Namun, saat ini penjualan Cybertruck hanya bisa mencapai 20.000-25.000 unit setiap tahun.

Bahkan, Tesla tidak melanjutkan penjualan Cybertruck paling murah pada September lalu. Pasalnya, perusahaan kesulitan mencari pembeli.

Kesimpulannya, jika Tesla tidak mengembangkan Cybertruck, maka perusahaan tak membutuhkan sel baterai 4680. Jika sel baterai 4680 tidak dibutuhkan, maka L&F tak memiliki alasan menjual komponen katoda nikel tinggi.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cara Pemerintah Tingkatkan Kompetensi PNS Lewat ASN DIGITAL

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Jembatan Bailey Lawe Mengkudu Fungsional, Akses Gayo Lues-Aceh Tenggara Kembali Lancar
• 22 jam lalusuara.com
thumb
Timnas Futsal Panggil 19 Pemain untuk TC Piala Asia 2026, Enam dari Bintang Timur Surabaya
• 16 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Kenali Kebutuhan Kulitmu Sebelum Skincare-an, Salah Pilih Bisa Bikin Perawatan Sia-sia
• 7 jam lalutabloidbintang.com
thumb
NasDem Dukung Wacana Pemilihan Kepala Daerah lewat DPRD
• 21 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Warga Ikut Bersihkan Lokasi Bencana Bisa Dibayar Lewat Skema Padat Karya PU
• 20 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.