Jakarta: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan rangkaian kinerja gemilang sepanjang 2025. Hingga 29 Desember 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) telah meningkat sebesar 37 persen dari 14,87 juta di 2024 menjadi 20,32 juta di akhir 2025.
Direktur KSEI Samsul Hidayat mengungkapkan, jumlah tersebut merupakan SID terkonsolidasi yang terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN) dan efek lain yang tercatat di KSEI.
"Di KSEI, total SID yang telah dibuat adalah 25 juta, sekitar empat jutanya dibuat untuk institusi tertentu. Khusus investor saham angkanya di 8,5 juta, investor reksa dana di 19 juta dan investor SBN di 1,4 juta," ungkap Samsul di Konferensi Pers Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), di Gedung BEI, Jakarta, Selasa, 30 Desember 2025.
Konferensi pers penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2025: Foto: Metrotvnews.com/Surya Mahmuda
Baca Juga :
Dana Jaminan KPEI Naik ke Rp9,7 Triliun, Bidik Rp10 Triliun pada 2026Samsul mengatakan, pertumbuhan investor saham modal Indonesia selama 2025 mencapai 5,35 juta investor, angka ini hampir satu kali lebih tinggi dari 2024. Kemudian, berdasarkan demografi, terdapat lima provinsi dengan pertumbuhan SID terbesar yaitu Sumatra Selatan, Aceh, Riau, Kalimantan Tengah, dan Jambi.
"Sumatra Selatan menjadi provinsi dengan pertumbuhan SID terbesar, yakni sebesar 50,71 persen. Kemudian disusul Aceh 50,44 persen, Riau 48,65 persen, Kalimantan Tengah 48,19 persen dan Jambi 47,56 persen," ujar dia.
Samsul menambahkan, dari sisi demografi, komposisi pertumbuhan investor baru terdiri dari 66,35 persen berjenis kelamin laki-laki, 66,20 persen pegawai atau profesional dan 15,15 persen adalah lulusan SMA atau sederajat.
"Untuk usia didominasi 52,59 persen di bawah 30 tahun, dan penghasilan 57,29 persen antara Rp10 juta sampai Rp100 juta per bulan. Demografi ini kita ambil dari data profil investor yang diregisterkan di KSEI pada saat mereka membuka rekening," kata dia. (Surya Mahmuda)



