FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ekonom Universitas Indonesia (UI), Ronnie H Rusli mengingatkan dampak redominasi rupiah. Dia berbicara terkait ketidakstabilan dan kepercayaan publik.
“Resiko utama dalam meredominasi mata uang rupiah adalah hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah yang akan menyebabkan ketidak kestabilan dan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan mata uang Rp,” kata Ronnie dikutip dari unggahannya di X, Rabu (31/12/2025).
Jika itu terjadi, Ronnie mengatakan akan terjadi pemindahan deposito ke mata uang negara lain. Baik itu dolar, Yuan, Yen, dan lainnya.
“Akan menyebabkan Capital Flight (pemindahan deposito ke mata uang negara lain) dan ramai-ramai menukar rupiah kedalam mata uang lebih dari satu negara (US dolar, Yuan, Yen atau dolar Singapore/Australia,” jelas Ronnie.
Dampaknya berefek domino. Bisa berujung pada keterpurukan ekonomi.
“Bisa menyebabkan keterpurukan ekonomi nasional karena hilangnya daya beli masyarakat,” terangnya.
Di sisi lain, dia menyadari tujuan redominasi tersebut baik.
“Padahal tujuan atau niat baik dari redenominasi mata uang Rp adalah secara teknis mempermudah perhitungan nilai nominal mata uang rupiah dari jumlah nilai nominalnya dengan angka nol yang lebih sedikit,” jelasnya.
“Tanpa mengubah daya beli mata uang yang sudah diredenominasi dengan tanpa merubah daya beli riel dari mata uang sebelum redenominasi,” tambahnya.
Karenanya, wacana itu bisa sukses tergantung kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi.
“Berhasil atau sukses sangat tergantung pada kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi membangun kepercayaan dari masyarakat terhadap kestabilan ekonomi nasional,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)





