TABLOIDBINTANG.COM - Tak selalu harus dengan konser megah, Ronni Waluya memilih cara yang lebih reflektif untuk merayakan 30 tahun perjalanannya kariernya.
Eks vokalis Kahitna ini resmi meluncurkan buku perdananya berjudul Bicara Enak, sebuah karya yang lahir dari pengalaman panjangnya berinteraksi dengan banyak orang lintas medium dan profesi.
Buku Bicara Enak menjadi catatan personal sekaligus praktis tentang seni berkomunikasi yang nyaman dan menyenangkan.
Proses penulisannya sendiri tidak singkat. Ronni Waluya mengaku sudah menulis buku sejak lima tahun lalu, namun baru benar-benar fokus tiga bulan terakhir berkat dorongan sang istri, Sarah Hadju, dan juga Ronners, komunitas yang terbentuk berkat Live TikTok.
“Awalnya lima tahun lalu istri saya yang terus mengingatkan untuk menulis buku. Sempat rajin menulis tiap pagi selama sebulan, tapi setelah itu lupa lagi,” ujar Ronni kepada awak media di Depok, Jawa Barat, Selasa (30/12) siang.
"Tiga bulan terakhir saya baru benar-benar fokus nulis. Semua gegara Live TikTok. Di situlah saya ketemu Ronners yang awalnya viewers saya sampai saya dipanggil bapak kos," lanjutnya tertawa.
Buku Terapi
Alih-alih buku teori yang kaku atau biografi perjalanan hidup, Bicara Enak dirancang sebagai ruang berbagi pengalaman.
Ronni merangkum pelajaran berharga dari interaksinya dengan penonton di panggung, pendengar radio, pemirsa televisi, hingga peserta pelatihan yang pernah ia temui selama puluhan tahun berkarier.
“Kalau orang 30 tahun berkarya biasanya bikin konser. Saya merasa momen ini pas untuk menuliskan semua perjalanan itu dalam sebuah buku,” ungkapnya.
Esensi Bicara Enak terletak pada panduan praktis berkomunikasi agar pesan tersampaikan dengan jelas tanpa menghilangkan rasa nyaman.
Bagi Ronni, komunikasi yang baik bukan soal pintar bicara, melainkan bagaimana membuat lawan bicara merasa dihargai dan senang.
Menariknya, buku ini bahkan disebut sebagai “buku terapi” oleh salah satu rekan sejawatnya. Julukan itu muncul karena Bicara Enak tidak hanya membahas komunikasi verbal langsung, tetapi juga menyentuh dinamika komunikasi di era digital, termasuk media sosial dan percakapan lewat WhatsApp.
“Banyak yang bilang ini bukan buku teori, tapi buku terapi. Karena contoh-contohnya dekat dengan kehidupan sehari-hari,” kata Ronni.
Bahasa Ringan
Konsep “bicara enak” diyakini Ronni mampu menciptakan energi positif, baik di lingkungan profesional, keluarga, maupun ruang digital yang kini semakin intens.
Melalui buku ini, ia berharap pembaca bisa membangun komunikasi yang lebih hangat dan manusiawi di tengah kehidupan yang serba cepat.
"Saya harapkan setelah baca buku ini ada impact nyata. Sebab saya menulis buku ini dengan bahasa yang sangat ringan, ngalir saja. Semua berdasarkan pengalaman saya pribadi," ujar Ronni yang berulang tahun ke-57 pada 30 Desember 2025.
Saat ini, Bicara Enak masih dipasarkan secara langsung dalam rangkaian acara peluncuran. Namun, Ronni memastikan buku tersebut segera tersedia di berbagai marketplace agar bisa diakses lebih luas oleh pembaca di seluruh Indonesia.
Selain soft cover yang dibanderol dengan harga Rp140.000, buku ini juga tersedia dalam bentuk hard cover (Rp200.000).
“Sekarang masih direct selling, tapi sebentar lagi sudah bisa didapatkan di semua marketplace,” pungkasnya.



