Penulis: Kristiono
TVRINews, Sidoarjo
Stasiun Kereta Api Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi perhatian DPR RI pada masa Posko Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Peninjauan dilakukan menyusul laporan lonjakan penumpang yang melebihi kapasitas layanan stasiun.
Anggota Komisi VII DPR RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menilai stasiun kecil yang jarang tersentuh inspeksi tersebut memiliki nilai sejarah strategis sejak era kolonial Belanda.
“Di zaman Belanda, Stasiun Tanggulangin termasuk stasiun yang sangat penting dan vital. Momentum Nataru ini harus menjadi pengingat bahwa kesiapan fasilitas di stasiun kecil juga perlu ditinjau,” ujar BHS, Rabu (31/12/2025).
BHS menyoroti kondisi di lapangan yang menunjukkan kepadatan penumpang sudah melampaui kapasitas ruang tunggu dan alur layanan. Ia menegaskan, lahan stasiun yang cukup luas membuka peluang pengembangan infrastruktur.
“Jumlah penumpang sudah melebihi kapasitas stasiun. Stasiunnya perlu dibesarkan sedikit. Tanahnya masih luas sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal bagi penumpang KAI,” tegasnya.
Menurut BHS, minat masyarakat terhadap moda kereta api terus meningkat signifikan. Secara nasional, tren kenaikan pengguna kereta diperkirakan bisa mencapai lebih dari 10 persen.
“Kereta api ke depan bukan lagi sekadar alternatif, tetapi menjadi pilihan transportasi terbaik bagi masyarakat,” tambahnya.
Selain perluasan fasilitas, BHS menekankan pentingnya integrasi konektivitas antar moda transportasi, termasuk dengan jaringan Trans Jawa, Trans Jatim, dan angkutan publik lainnya, terutama terkait sinkronisasi jadwal.
“Konektivitas dan integrasi antar moda itu penting agar masyarakat merasa terlayani. Jika moda lain mengetahui jadwal kereta, jumlah penumpang dan manfaatnya akan meningkat,” jelasnya.
BHS juga menyampaikan apresiasi atas kemajuan layanan yang dilakukan PT KAI dalam beberapa tahun terakhir.
“Saya apresiasi kinerja KAI. Banyak sekali kemajuannya dan ini memberikan pelayanan terbaik bagi transportasi publik kita,” kata BHS.
Sementara itu, Kepala PT KAI Daop IV, Daniel Johannes Hutabarat, memastikan lonjakan penumpang di wilayah operasionalnya tetap terkelola dengan baik hingga akhir masa posko pada 4 Januari 2026.
“Hari ini memasuki hari ke-12 Posko Nataru. Sampai saat ini semuanya lancar. Selama masa posko terjadi peningkatan penumpang 8 persen, dan kami terus mengantisipasi kelancarannya hingga posko berakhir 4 Januari,” jelas Daniel.
Editor: Redaksi TVRINews





