Tahun Baru di Jakarta: Doa Bersama, Donasi, Tanpa Kembang Api

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan perayaan malam Tahun Baru 2026 dengan konsep berbeda. Perayaan dipusatkan di Bundaran Hotel Indonesia (HI) tanpa kembang api dan petasan, digantikan dengan doa bersama lintas agama, serta penggalangan donasi untuk masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, Jakarta akan menjadi ruang empati dan solidaritas bagi daerah yang tengah berduka akibat bencana. Karena itu, tema perayaan tahun ini bertajuk “Jakarta Global City: From Jakarta With Love”.

“Kali ini mengambil tema yang berbeda dari biasanya. Jakarta akan menjadi ruang empati dan solidaritas bagi masyarakat yang ada di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh yang saat ini dalam suasana duka,” kata Pramono usai melepas bantuan instalasi pengolahan air ke Sumatera di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (31/12).

Pemprov DKI bersama jajaran Forkopimda menggelar acara di 8 titik, dengan Bundaran HI sebagai pusat kegiatan. Selain itu, disiapkan sejumlah titik pertunjukan lain yang digelar secara sederhana tanpa kembang api dan petasan.

Titik hiburan tahun baru yang disiapkan di kawasan pusat kota meliputi Lapangan Banteng, Sarinah, BNI Dukuh Atas, Semanggi, Bursa Efek Indonesia, dan FX Sudirman.

Selain itu, terdapat 12 lokasi kegiatan di tingkat kota dan kawasan wisata, yakni Kota Tua, Ancol, Taman Literasi, M Bloc Space, Setu Babakan, Jakarta International Stadium (JIS), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), serta Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.

Untuk mendukung kelancaran dan kenyamanan perayaan, Pemprov DKI mengerahkan 3.395 petugas Dinas Lingkungan Hidup, 2.191 personel Dinas Perhubungan, serta 1.692 personel Satpol PP.

Pramono menyebut, seluruh lokasi tersebut akan menghadirkan pemuka agama dari berbagai agama.

“Sedangkan di Bundaran HI, kami mempersiapkan akan hadir Ustaz Muhammad Nur Maulana, Kiai Haji Yusuf Aman, Romo Antonius Suyadi, Pendeta Arliyanus Larosa, dari Hindu JM Tuwari, Erwin Sok Ho dari Buddha, dan JS Ruysya Supit dari Konghucu,” lanjutnya.

Dalam rangkaian acara malam pergantian tahun, Pemprov DKI Jakarta juga membuka donasi yang dikoordinasikan bersama Baznas dan Bazis. Donasi dapat dilakukan melalui QRIS maupun transfer, dengan hasil pengumpulan dana ditampilkan secara real count.

“Sehingga dengan demikian, ketika pergantian waktu jam 00:00, kita segera tahu berapa yang akan terkumpul,” kata Pramono.

Terkait larangan kembang api, Pramono menyebut kepolisian telah mengeluarkan peraturan terkait hal tersebut. Ia meyakini masyarakat Jakarta akan menghormati keputusan bersama ini sebagai bentuk empati terhadap daerah terdampak bencana.

“Saya yakin masyarakat kita toleransi terhadap hal itu,” ujar Pramono.

Selain kegiatan hiburan dan doa bersama, Pemprov DKI memberikan fasilitas transportasi umum gratis pada 31 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026 pukul 23.59 WIB.

“Yang kemarin saya putuskan tanggal 31, akhirnya saya putuskan tanggal 31 dan 1. Karena pengaturan lalu lintas untuk yang menikmati/datang di acara tahun baru sampai dengan jam 02:00 masih diatur,” tutur Pramono.

Masyarakat diimbau menggunakan transportasi umum meskipun kantong-kantong parkir tetap disediakan.

“Karena semua transportasi sudah kami gratiskan, kami mengimbau dan berharap semuanya bisa menikmati transportasi umum yang diatur, dikelola oleh Pemerintah DKI Jakarta,” lanjutnya.