Jakarta: Polda Metro Jaya membantu Mabes Polri membangun satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) sebagai wujud pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Total 49 SPPG dibangun sepanjang 2025.
Jumlah itu melebihi target yang ditentukan Mabes Polri sebanyak 39 SPPG. Capaian ini disampaikan Kasatgas Makanan Bergizi Gratis (MBG) sekaligus Irwasda Polda Metro Jaya, Kombes Sri Satya Tama, dalam rilis akhir tahun (RAT) 2025 di Gedung BPMJ, Jakarta.
"Kami informasikan bahwa Polda Metro Jaya mendapat target dari Mabes Polri untuk membangun 39 SPPG, dengan rencana penerima manfaat berjumlah 97.534 orang, sampai saat ini target tersebut sudah terpenuhi, bahkan terlampaui di mana Polda Metro Jaya telah membangun 49 SPPG, dengan rencana penerima manfaat berjumlah 123.397 orang," kata Sri Satya dalam paparannya, Rabu, 31 Desember 2025.
Sri Satya mengatakan pembangunan SPPG merupakan kerja keras dan bagian over prestasi yang akan terus ditingkatkan. Dia memerinci dalam tahap operasional, sebanyak 15 SPPG telah aktif menyalurkan makanan bergizi kepada penerima manfaat, mulai dari ibu menyusui, balita, hingga pelajar berbagai jenjang pendidikan.
Pada tahap persiapan operasional ada 6 SPPG, pembangunan dan peralatan serta pendukung lainnya sudah 100 persen. Tinggal menunggu anggaran yang masuk dari APBN ke Virtual Account SPPG untuk memulai operasional penyaluran MBG.
Baca Juga: Wakapolri Pimpin Groundbreaking 436 SPPG Serentak
Ilustrasi SPPG untuk makan bergizi gratis. Dok. MTVN
Sementara itu, tahap pembangunan sebanyak 28 SPPG yang saat ini dalam proses pembangunan konstruksi fisik. Sri Satya melanjutkan 49 SPPG ini dapat melayani penerima manfaat sebanyak 123.397 orang jika semuanya sudah beroperasi.
Dengan rincian, peserta didik 107.888 siswa, dan peserta non-didik 15.509 orang. Di samping itu, 49 SPPG Polda Metro Jaya akan menyerap tenaga kerja sebanyak 2.303 orang. Dengan demikian, Polda Metro Jaya dapat mendukung terciptanya lapangan kerja baru.
SPPG Polda Metro Jaya dipastikan bukan hanya sebagai dapur umum biasa, namun terus memedomani standar keamanan yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN). Meliputi, sertifikat laik higiene dan sanitasi, serta uji kelayakan air.
Kemudian, sertifikasi halal dari BPJPH berdasarkan peralatan, bahan makanan, prosedur penyimpanan, dan pengolahan makanan sesuai norma agama dan ketentuan perundang-undangan. Lalu, penggunaan produk lokal dan pelibatan chef atau ahli masak.
Di samping standar yang telah ditetapkan BGN, SPPG Polda Metro Jaya melengkapi administrasi dan kompetensi lainnya. Meliputi, sertifikat keamanan siap saji, sertifikat penyelia halal, sertifikat food safety, dan sertifikat peralatan.
Total keseluruhan SPPG Polda Metro Jaya yang sudah operasional memiliki 7 sertifikat. Setiap SPPG Polda Metro Jaya juga dilengkapi standar alat pendukung dan sanitasi, yang meliputi teknologi air RO untuk menjamin ketersediaan air siap minum yang melalui proses penyaringan yang ketat, bebas dari bakteri dan logam berat.
Kemudian, menggunakan sterilisasi air panas dengan water heater suhu tinggi untuk menjaga sterilitas peralatan masak SPPG. Terdapat pengering foodtray untuk mensterilkan peralatan ompreng, sehingga higienis untuk digunakan, serta sistem pengolahan limbah yang modern.
Sri Satya menjelaskan perbedaan SPPG milik Polda Metro Jaya dengan yang lain. SPPG Polda Metro Jaya memastikan setiap makanan yang akan didistribusikan kepada masyarakat wajib dilakukan tes security food oleh tim Dokkes Polda Metro Jaya untuk mendeteksi berbagai zat berbahaya, mulai dari arsenik, nitrit, formalin, hingga sianida.
SPPG Polda Metro Jaya memastikan dan menjamin setiap sajian yang diterima masyarakat benar-benar aman, bergizi, dan layak dikonsumsi.
Dalam antisipasi kurangnya rantai pasok bahan baku serta antisipasi meningkatnya harga bahan baku, SPPG Polda Metro Jaya secara bertahap merancang ekosistem rantai pasok yang tangguh dan mandiri. Diawali dari SPPG Palmerah dengan pembuatan hidroponik seperti selada air, bayam, kangkung, dan sebagainya, serta pembuatan bioflok sebagai sarana pembudidayaan ikan nila.
"Komitmen dan keseriusan Polri dalam mengelola SPPG menjadikan SPPG Polri sebagai role model dalam penyelenggaraan SPPG dengan standar kualitas yang tinggi serta mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan," ujar Sri Satya.


