FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik, Rocky Gerung memberi komentar soal fenomen teror yang diberikan ke para aktivis dan influencer.
Teror-teror ini datang dan ditujukan ke aktivis dan influencer yang ramai memberikan komentar dan kritikan.
Kritikan yang diberikan soal kebijakan dari Pemerintah, khususnya soal bencana yang terjadi di Aceh-Sumatra.
Lewat unggahan di YouTube pribadinya, Rocky Gerung menyebut kritikan yang hadir ini adalah sesuatu yang biasa.
Ada kritikan yang masuk tentunya ada pujian khususnya dengan kebijakan yang diambil.
“Memang harus dikritik, kan memang banyak juga yang memuji,” katanya.
“Ketika kebijakan publik masuk ke wilayah publik pasti ada yang ke kiri dan ke kanan,” sebutnya.
Yang perlu dipastikan menurutnya Rocky Gerung adalah korban dari teror yang diberikan.
“Artinya ke kiri mengkritik dan ke kanan memuji hal yang sangat biasa,” jelasnya.
“Jadi kita perlu mustikan bahwa mereka yang dihina dicaci atau dikirimi bangkai segala macam,” tambahnya.
Dan perlu menurut Rocky Gerung ada peran dari Pemerintah untuk bertanggung jawab atas tekanan ke warganya.
“Itu artinya Pemerintah, siapa pun harus bertanggung jawab atas tekanan ke warga negara,” terangnya.
Sebelumnya, Pegiat media sosial, John Sitorus juga menyuarakan ancaman yang didapatkan oleh beberapa influencer dan aktivis
Ancaman tersebut didapatkan oleh para aktivis yang sering memberikan kritikan-kritikan tajam ke Pemerintah.
Karena seringnya memberikan kritikan-kritikan pedas inilah, mereka mendapatkan ancaman ini.
Dari beberapa aktivis di media sosial, John Sitorus menyebut ada empat nama yang mengaku sudah mendapatkan ancaman.
Diantaranya Virdian Aurellio, Yama Carlos, DJ Donny dan Sherly Annavita.
John Sitorus mengungkap keempat nama ini mendapatkan teror atau ancaman karena bicara ke publik.
Dan yang mereka bicarakan disebut adalah kebenaran, karena alasan itulah mereka mendapat ancaman ini.
(Erfyansyah/fajar)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5156835/original/013396900_1741535243-Foto_coach_PK___JC.jpg)


