Kisah Inspiratif: Menciptakan Fakta dari yang “Mustahil”

erabaru.net
8 jam lalu
Cover Berita


EtIndonesia. Ada seorang anak yang sejak kecil sangat mencintai olahraga basket. Seperti kebanyakan anak Amerika yang tergila-gila pada bola basket, dia pun bermimpi suatu hari bisa berlaga di NBA.

Memiliki mimpi seperti itu sebenarnya adalah hal yang indah. Namun sejak awal, orangtuanya justru menasihatinya agar mengurungkan niat tersebut. Para tetangga yang mendengar impiannya pun hanya tertawa kecil. Apakah mereka sengaja ingin mematahkan mimpi seorang anak?

Belum tentu.

Di mata mereka, nasihat itu murni didasari niat baik. Sebab menurut mereka, mimpi anak ini mustahil terwujud. Bahkan orangtuanya yang paling menyayanginya pun berpikir demikian. Alasannya sederhana: sejak kecil, anak ini selalu jauh lebih pendek dibanding teman-teman sebayanya. Dengan kondisi fisik seperti itu, bermain basket mungkin masih masuk akal sebagai hobi, tetapi bercita-cita menjadi bintang NBA dianggap tak lebih dari mimpi di siang bolong.

Namun anak ini tidak menyerah. Sekalipun itu hanya dianggap mimpi, dia tetap ingin memperjuangkannya.

Tahun demi tahun berlalu. Dia tumbuh dewasa, tetapi mimpinya tidak pernah berubah. Demi mewujudkan cita-citanya, dia berlatih tanpa henti—melatih tembakan, dribel, operan, serta memperkuat fisik. Hampir setiap hari, orang-orang bisa melihatnya bermain basket di lapangan, bertanding dengan siapa pun yang bersedia.

Berkat latihan jangka panjang, dia mulai meraih berbagai prestasi. Namun demikian, masyarakat tetap menertawakan mimpinya untuk masuk NBA. Pasalnya, setelah dewasa pun tinggi badannya hanya sekitar 1,60 meter. Bagi kebanyakan orang, seseorang setinggi itu bermimpi bermain di NBA adalah lelucon.

Tapi baginya, itu adalah tujuan hidup.

Dia berlatih beberapa kali lebih keras dibanding orang lain. Setiap sesi latihan dijalaninya dengan seratus persen kesungguhan. Dan benar saja—kerja keras tidak pernah mengkhianati orang yang bersungguh-sungguh.

Dia mulai dikenal sebagai pemain basket terbaik di kotanya, mewakili kota dalam berbagai kejuaraan. Kemudian, dia menjadi salah satu pemain all-around terbaik di tingkat negara bagian, sekaligus point guard paling andal. Hingga akhirnya, dia benar-benar berhasil masuk NBA, bergabung dengan Charlotte Hornets.

Meski tubuhnya mencatat rekor sebagai pemain terpendek sepanjang sejarah NBA, dia justru dikenal sebagai salah satu guard paling efektif dan minim kesalahan. Kontrol bolanya luar biasa, tembakan jarak jauhnya akurat, bahkan dia mampu—dengan lompatan yang nyaris tak masuk akal—memotong operan pemain lawan yang tingginya lebih dari dua meter.

Yang paling mencolok dari dirinya adalah kecepatan gerak di lapangan. Seorang komentator basket pernah menggambarkannya: “Kecepatannya seperti peluru yang sedang berputar.”

Bagi mereka yang akrab dengan dunia NBA, nama itu tentu sudah tidak asing lagi. Dia adalah Muggsy Bogues—pemain basket terpendek dalam sejarah NBA.

Pesan Kehidupan

“Mustahil” sering kali hanyalah alasan bagi mereka yang malas dan penakut—alasan untuk menyerah sebelum mencoba, dan batasan semu yang kita pasang sendiri terhadap potensi kita.

Ketika semua batas “tidak mungkin” disingkirkan,  keajaiban pun punya ruang untuk terjadi.(jhn/yn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Patrick Kluivert soal Jordi Cruyff Jadi Dirtek Ajax: Visinya Jelas
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
5 Rekomendasi Drakor Tema Superhero yang Penuh Aksi Seru, Terbaru Ada Cashero yang Dibintangi Lee Jun Ho
• 15 jam lalugrid.id
thumb
Kemnaker Ungkap Dugaan Penyalahgunaan Program Magang Nasional di Sukabumi, Proses Hukum Berjalan
• 3 jam lalupantau.com
thumb
Video Mengapa Partai Komunis Tiongkok Begitu Khawatir Sehingga Menghentikan Sepenuhnya Kegiatan Hitung Mundur Malam Tahun Baru?
• 1 jam laluerabaru.net
thumb
Densus 88 Ungkap Penyebaran Paham Neo Nazi Lewat Game Online
• 13 jam laluidntimes.com
Berhasil disimpan.