Mensos: Kebijakan Presiden Pastikan Negara Hadir, Tak Tinggalkan Kelompok Rentan

kumparan.com
3 jam lalu
Cover Berita

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan kebijakan Presiden Prabowo Subianto sepanjang 2025 memastikan negara hadir dan tidak meninggalkan kelompok rentan di tengah tekanan ekonomi dan berbagai bencana.

Hal itu diwujudkan melalui perluasan bantuan sosial, perlindungan jaminan sosial, rehabilitasi sosial, hingga pemberdayaan masyarakat.

“Negara tidak meninggalkan mereka yang rentan. Melalui rehabilitasi sosial, ribuan lansia kini bisa kembali melihat melalui operasi katarak. Ribuan alat bantu penyandang disabilitas disalurkan. Ratusan ribu anak yatim, yatim piatu kita bantu. Dan kelompok rentan lainnya terus kita dampingi melalui layanan Atensi dan rehabilitasi sosial,” ujar dia dalam paparan refleksi kinerja Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2025 di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (31/12).

Gus Ipul menyebut, negara hadir melalui perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.

Sepanjang 2025, sebanyak 10 juta keluarga penerima manfaat menerima Program Keluarga Harapan (PKH), lebih dari 18 juta keluarga menerima program sembako, serta 96,8 juta jiwa terlindungi melalui Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK).

Ketika tekanan ekonomi meningkat, pemerintah, kata Gus Ipul, menyalurkan penebalan bantuan sosial dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Kesra yang merupakan kebijakan langsung Presiden Prabowo.

“Ini pertama kali dalam sejarah di mana 35 juta keluarga mendapatkan bantuan sosial,” katanya.

Anggaran bantuan sosial disebut meningkat signifikan dari sekitar Rp 74 triliun menjadi Rp 110 triliun pada 2025.

“Luar biasa kepedulian Bapak Presiden untuk membela mereka yang memang membutuhkan bantuan dari pemerintah,” ucap Gus Ipul.

Pada 2025, pemerintah juga menyalurkan bantuan makanan bergizi kepada kelompok rentan. Gus Ipul menyebut sebanyak 101 ribu lansia dan 36 ribu penyandang disabilitas menerima makanan bergizi, sementara 270 ribu anak yatim dan yatim piatu mendapatkan perlindungan.

Di sisi lain, indeks kesejahteraan sosial disebut menunjukkan perbaikan.

“Tadi disinggung kesejahteraan sosial, indeksnya naik jadi 49,22. Bagi disabilitas pun sudah naik juga jadi 50,48. Indeks peranan sosialnya juga naik menjadi 57,” ungkap Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan, negara telah mendorong kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan sosial.

“Sebanyak lebih dari 77 ribu keluarga telah tergraduasi dan menjadi pelaku usaha mandiri. Puluhan ribu penerima manfaat menjalankan usaha dari berbagai hasil pelatihan dan bantuan modal,” tegasnya.

Selain itu, negara disebut hadir dalam situasi bencana. Gus Ipul mengatakan, Kemensos selalu ada dan memberikan bantuan sosial adaptif bagi korban bencana, termasuk dalam bencana di Sumatera.

“Pembelajaran pentingnya dari berbagai bencana, termasuk bencana Sumatera adalah kita harus lebih responsif dan betul-betul juga mengikuti dan memperhatikan narasi publik,” pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Herman Deru Jamin Groundbreaking Pelabuhan Samudera Tanjung Januari, Sumsel Makin Maju
• 9 jam lalugenpi.co
thumb
Membangun penanganan pascabencana yang berkeadilan di Sumatera
• 13 jam laluantaranews.com
thumb
Fahri Hamzah: Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Sedang Dikaji Koalisi Pendukung Pemerintah
• 23 jam lalupantau.com
thumb
Pemprov DKI Siapkan 36 Titik Parkir Saat Malam Tahun Baru di Jakarta
• 10 jam laludetik.com
thumb
Emiten Prajogo Pangestu Siap Tebar Deviden di Awal Tahun 2026, Cek Jadwalnya!
• 5 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.