Jakarta, VIVA – Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yakni PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) memastikan, layanan di seluruh pelabuhan kelolaannya akan tetap berjalan optimal selama periode libur Natal dan Tahun Baru alias Nataru 2025-2026.
Direktur Operasi Pelindo Multi Terminal, Arif Rusman Yulianto menyampaikan, komitmen ini mencakup kelancaran pelayanan penumpang maupun arus barang, seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan aktivitas logistik periode Nataru.
Dia menegaskan, perusahaan juga tetap memberikan layanan bongkar muat non-petikemas dan layanan kepelabuhanan lainnya selama periode libur Nataru.
"Kami memastikan layanan operasional pelabuhan berjalan normal selama periode libur Nataru. Sejumlah langkah antisipasi disiapkan untuk menghadapi potensi lonjakan arus barang dan penumpang, serta perubahan cuaca di akhir tahun untuk menjaga kelancaran arus logistik nasional dan kualitas pelayanan kepada para pengguna jasa,” kata Arif dalam keterangannya, Rabu, 31 Desember 2025.
- [Istimewa]
Di tengah kebijakan pemerintah terkait imbauan memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja dari lokasi lain atau Work from Anywhere (WFA) selama periode libur Nataru, Pelindo Multi Terminal memastikan bahwa sektor layanan operasional pelabuhan tetap siaga 24 jam.
"Hal itu mengingat perannya yang vital dalam menjaga kelancaran mobilitas barang dan penumpang," ujarnya.
Pelindo Multi Terminal tetap menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya di 20 branch/cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Antara lain meliputi Sumatra (Belawan, Malahayati, Lhokseumawe, Dumai, Sibolga, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun), Jawa (Tanjung Emas, Tanjung Intan, Jamrud Nilam Mirah, Gresik, Tanjung Wangi), Kalimantan (Balikpapan, Trisakti, Bumiharjo Bagendang), Sulawesi (Makassar, Parepare) serta Bali & Nusa Tenggara (Bima Badas, Lembar, Benoa).
Arif menambahkan, dalam menjaga keberlangsungan operasional, Pelindo Multi Terminal juga telah melakukan pengecekan kesiapan fasilitas pelabuhan dan peralatan bongkar muat, pelaksanaan layanan operasional sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan penguatan kesiapan sumber daya manusia (SDM) operasional melalui pengaturan pola kerja dan penugasan personel.
Pihaknya juga melakukan pengaturan jalur lalu lintas di dalam dan di luar terminal untuk mencegah potensi kepadatan, peningkatan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pemantauan cuaca secara berkala, serta koordinasi intensif dengan sejumlah stakeholders di lingkungan pelabuhan.





