Purbaya Sebut Pemerintah Tarik Dana Rp 75 Triliun dari Perbankan, Untuk Apa?

republika.co.id
2 jam lalu
Cover Berita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan pemerintah telah menarik dana sebesar Rp 75 triliun dari total Rp 276 triliun yang sebelumnya ditempatkan di sistem perbankan. Dana tersebut ditarik untuk kemudian dibelanjakan kembali guna mendukung belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1754473276648-0'); });

“Sekarang di bank ada Rp 201 triliun. Yang Rp 75 triliun kita tarik, tapi kita belanjakan lagi, jadi masuk ke sistem, tapi enggak langsung dalam bentuk uang saya di bank, melainkan uangnya masuk ke sistem lagi,” kata Purbaya dalam taklimat media di Jakarta, Rabu (31/12/2025).

(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca Juga
  • Purbaya Pastikan Anggaran untuk Pembangunan Hunian Pascabencana Sumatera
  • BI Sudah Agresif Turunkan Suku Bunga, Purbaya Tebar Likuiditas, Kenapa Ekonomi Masih Stagnan?
  • Menkeu Purbaya Tetapkan Tambahan Anggaran untuk THR dan Gaji Ke-13 ASN di Daerah, Ini Besarannya

Pemerintah sebelumnya menempatkan dana Rp 276 triliun yang berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke lima Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan satu bank pembangunan daerah (BPD). Rinciannya, masing-masing Bank Mandiri, BRI, dan BNI memperoleh Rp 80 triliun, BTN Rp 25 triliun, BSI Rp 10 triliun, serta Bank DKI Rp 1 triliun.

Purbaya menjelaskan dana yang ditarik tersebut digunakan untuk belanja negara guna menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}

Meski demikian, ia mengakui kebijakan penempatan dana tersebut belum berjalan secara optimal. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2025, kredit perbankan tercatat tumbuh 7,36 persen secara tahunan (yoy).

Menurutnya, kondisi tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan BI yang belum sepenuhnya sinkron. “Injeksi uang yang kita taruh di sistem perbankan itu enggak seoptimal yang saya duga sebelumnya. Harusnya ekonomi lari lebih cepat karena ada sedikit ketidaksinkronan kebijakan antara kami dengan bank sentral yang sekarang sudah dibereskan,” ujarnya.

Namun, Menkeu menegaskan koordinasi antara pemerintah dan bank sentral kini telah diperbaiki. Ia menyebut dalam dua pekan terakhir, BI mulai mendukung kebijakan pemerintah sehingga likuiditas di sistem perekonomian akan semakin longgar.

“Beberapa dua minggu terakhir, bank sentral sudah mendukung kebijakan kami. Artinya uang akan semakin banyak di sistem perekonomian, jadi Anda enggak usah takut ekonomi kita akan melambat,” kata Purbaya.

“Sekarang sudah dipercepat dan dirapikan. Seharusnya ke depan enggak ada masalah. Yang penting kita lihat ke depan seperti apa, dan kita lihat dua minggu terakhir sudah amat baik sekali. Seharusnya sih enggak ada halangan lagi,” ujarnya pula.

Dengan perbaikan koordinasi kebijakan tersebut, Purbaya optimistis pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan bisa mencapai 6 persen, lebih tinggi dari asumsi APBN sebesar 5,4 persen. “Jadi sekarang bisa ngomong dengan lebih yakin bahwa tahun depan (tumbuh) 6 persen. Walaupun di APBN 5,4 persen, saya akan paksa dorong ke 6 persen, dan peluang itu terjadi semakin terbuka lebar karena kami semakin sinkron dengan bank sentral,” katanya lagi.

.img-follow{width: 22px !important;margin-right: 5px;margin-top: 1px;margin-left: 7px;margin-bottom:4px}
Ikuti Whatsapp Channel Republika
.img-follow {width: 36px !important;margin-right: 5px;margin-top: -10px;margin-left: -18px;margin-bottom: 4px;float: left;} .wa-channel{background: #03e677;color: #FFF !important;height: 35px;display: block;width: 59%;padding-left: 5px;border-radius: 3px;margin: 0 auto;padding-top: 9px;font-weight: bold;font-size: 1.2em;}
sumber : Antara
Advertisement
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1676653185198-0'); });

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Harga Emas Antam Stabil di Angka Rp2,501 Juta per Gram Hari Ini
• 11 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Kelola Migas dan Minerba, Pemerintah Dorong Manfaat Langsung bagi Masyarakat
• 10 jam laluantaranews.com
thumb
6 Ide Acara Malam Tahun Baruan Seru di Rumah Aja
• 12 jam laluparagram.id
thumb
Libur Natal dan Tahun Baru di Jakarta dari Masa ke Masa
• 11 jam lalukompas.id
thumb
Prabowo Sambut Malam Tahun Baru 2026 di Aceh
• 22 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.