Jakarta, VIVA – Miliarder asal Tiongkok, Xu Bo, menyita perhatian publik global berambisi menambah setidaknya 20 anak yang lahir di Amerika Serikat (AS) untuk meneruskan bisnis game yang bernilai US$1,1 miliar. Pendiri perusahaan game raksasa di Guangzhou, Duoyi Network, dikabarkan telah memiliki lebih dari 100 anak
Xu Bo disebut ingin membangun dinasti dengan cara memanfaatkan praktik ibu pengganti (surrogacy) di AS. Strategi ini diyakini guna menghindari pembatasan kelahiran di dalam negeri. Langkah ini juga memastikan para pewarisnya memiliki status warga negara AS.
Berdasarkan laporan Fortune dan The Wall Street Journal, serta kesaksian di pengadilan, pengusaha berusia 48 tahun itu secara khusus menginginkan anak-anak kelahiran AS untuk mengelola dan mewarisi bisnis video game yang telah membesarkan namanya. Xu disebut tidak berniat mewariskan kekayaannya di Tiongkok.
The Wall Street Journal melaporkan, Xu telah memiliki lebih dari 100 anak yang lahir melalui ibu pengganti di Amerika Serikat. Sejumlah akun yang dikaitkan dengan Xu di platform media sosial Weibo bahkan menyebut ia tengah mencari 50 anak laki-laki yang pintar.
- Pinterest @pzsf
"Memiliki lebih banyak anak dapat menyelesaikan semua masalah," demikian salah satu unggahan Xu, dikutip dari Times of India pada Rabu, 31 Desember 2025.
Meski demikian, Duoyi Network membantah klaim bahwa Xu telah memiliki lebih dari 100 anak. Perusahaan tersebut hanya mengakui bahwa sebanyak 12 anak Xu lahir di AS meski seseorang yang diduga mantan kekasih Xu mengklaim bahwa jumlah anak biologis miliarder China ini bisa mencapai 300 orang di seluruh dunia.
Fenomena ini menempatkan Xu Bo dalam tren baru di kalangan miliarder global yang berupaya memperluas warisan biologis dengan bantuan teknologi modern. Teknik surrogacy telah dilakukan oleh pendiri Telegram Pavel Durov dan CEO Tesla Elon Musk.
Pavel Durov yang memiliki kekayaan sekitar US$14,2 miliar mengungkapkan telah memiliki lebih dari 100 anak di 12 negara melalui donasi sperma. Ia menegaskan tidak akan membedakan anak biologis dan anak hasil donasi, serta berkomitmen memberikan hak yang setara agar mereka tidak “saling menghancurkan” setelah dirinya wafat.





