HUJAN ringan hingga sedang mengguyur wilayah Solo Raya dan Pantura Jawa Tengah pada malam pergantian tahun. Bahkan, cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi. Warga diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (31/12), sejak siang hari hujan dengan intensitas ringan hingga sedang turun merata di sejumlah wilayah Jawa Tengah dengan durasi bervariasi. Cuaca ekstrem tersebut telah memicu sejumlah bencana hidrometeorologi, di antaranya banjir di Tegal, Brebes, dan Kabupaten Semarang, angin puting beliung di Temanggung, serta tanah longsor di beberapa daerah lainnya.
Memasuki malam pergantian tahun, hujan masih terus mengguyur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan potensi cuaca ekstrem hingga dini hari di 25 daerah di Jawa Tengah.
“Tetap waspadai bencana hidrometeorologi pada malam tahun baru karena cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di 25 daerah di Jawa Tengah,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Risca Maulida, Rabu (31/12) petang.
Risca menjelaskan, potensi cuaca ekstrem terjadi di wilayah Jawa Tengah bagian tengah, Solo Raya, dan Pantura. Angin bertiup dari arah timur hingga barat daya dengan kecepatan 3–15 kilometer per jam. Suhu udara berkisar 15-29 derajat Celsius dengan kelembapan 65–95 persen.
Adapun daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem meliputi Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Jepara, Demak, Temanggung, Kendal, Batang, Kajen, Pemalang, Slawi, Brebes, Magelang, dan Pekalongan.
Sementara itu, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Doni Prastio, mengatakan meskipun potensi banjir rob di perairan utara Jawa Tengah mulai menurun, hujan badai dan gelombang tinggi setinggi 1,25-2,5 meter masih berpotensi terjadi.
“Gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di perairan Karimunjawa, Jepara, Pekalongan-Kendal, Semarang-Demak, serta Pati-Rembang. Nelayan dan pengguna jasa pelayaran diminta tetap waspada,” ujarnya. (Z-10)


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429423/original/017571900_1764586013-haye_3.jpg)
