Jejak Investor Asing Perkuat Cengkeraman di Bank RI sepanjang 2025

bisnis.com
6 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang 2025, perbankan nasional masih diminati investor asing. Sejumlah institusi keuangan global tercatat menambah eksposur di industri perbankan Indonesia, seiring prospek sektor keuangan yang dinilai masih atraktif di tengah stabilitas ekonomi domestik. Beberapa investor asing yang aktif masuk ke saham bank antara lain Bank of Singapore, Hanwha Life Insurance, serta Kasikornbank.

Baru-baru ini, Bank of Singapore Limited resmi masuk sebagai pemegang saham PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) melalui skema repurchase agreement (repo) tanpa mengambil alih kendali perseroan.

Masuknya Bank of Singapore menandai masih diminatinya sektor perbankan nasional oleh institusi keuangan global, sekaligus melengkapi daftar bank asing yang berinvestasi di Indonesia sepanjang 2025.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), entitas asal Singapura tersebut menggenggam sebanyak 2,8 miliar saham BACA atau setara 14,03% hak suara setelah transaksi pada 19 Desember 2025. Sebelumnya, Bank of Singapore belum tercatat sebagai pemegang saham Bank Capital.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Transaksi repo tersebut dilakukan secara tidak langsung melalui GIA Ventures Pte Ltd dengan harga pelaksanaan Rp168 per saham dan dikategorikan sebagai married trade, sehingga tidak melalui mekanisme pasar reguler.

Hanwha Life Akuisisi Bank Nationalnobu

Selain itu, Hanwha Life Insurance Co., Ltd. resmi menguasai sekitar 40% saham PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) setelah tujuh pemegang saham melepas kepemilikannya kepada perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan tersebut.

Baca Juga

  • Rapor Saham Perbankan 2025: Bank Kecil Meroket, Big Banks Tertahan Sepanjang Tahun
  • Kaleidoskop 2025: Semarak Aksi Perbankan, dari IPO hingga Kehadiran Bank Syariah Baru
  • Kaleidoskop Perbankan 2025: Kredit Tak Kunjung Bertenaga meski Diguyur Likuiditas

Hanwha Life merupakan perusahaan asuransi jiwa terbesar dan tertua di Republik Korea yang berdiri sejak 9 September 1946 dan tercatat di Bursa Korea sejak Maret 2010.

“Dengan ini kami, Bank Nobu, mengumumkan hasil pengambilalihan oleh Hanwha Life Insurance Co. Ltd. melalui kepemilikan 2,99 miliar saham yang mewakili 40% saham dari modal ditempatkan dan disetor Bank Nobu,” tulis manajemen Bank Nobu.

Merujuk pengumuman resmi Bank Nobu yang diterbitkan Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (1/6/2025), pengambilalihan dilakukan melalui pembelian saham dari PT Putera Mulia Indonesia, PT Prima Cakrawala Sentosa, PT Star Pacific Tbk., PT Inti Anugerah Pratama, PT Ciptadana Capital, PT Lenox Pasifik Investama Tbk., serta PT Multipolar Tbk.

Pengambilalihan ini telah mengantongi seluruh persetujuan dari OJK, sebagaimana tertuang dalam Surat OJK No. S-11/PB.02/2025 tanggal 24 Januari 2025, Surat No. SR-107/PB.02/2025 tanggal 21 April 2025, serta Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK No. KEPR-29/D.03/2025.

Izin tersebut mencakup persetujuan Hanwha Life sebagai pemegang saham pengendali dan Seung Youn Kim sebagai ultimate shareholder Bank Nobu. Manajemen menyebutkan pengambilalihan efektif berlaku pada 30 Juni 2025, bertepatan dengan diterimanya pemberitahuan oleh Menteri Hukum Republik Indonesia.

Sebelumnya, para pemegang saham Bank Nobu telah menyetujui rencana akuisisi tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (25/3/2025).

Kasikornbank Perbesar Kepemilikan Bank Maspion

Sementara itu, Kasikornbank (KBank) resmi meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) menjadi 89,48%. Langkah ini menegaskan komitmen KBank dalam memperluas jaringan bisnis regional sekaligus memperkuat posisinya di kawasan Asia Tenggara.

KBank menilai Indonesia sebagai pasar strategis di kawasan Asean, dengan produk domestik bruto (PDB) lebih dari US$1,4 triliun dan populasi sekitar 285 juta jiwa, di mana lebih dari 70% berada pada usia produktif.

Kondisi tersebut didukung arus investasi asing langsung (FDI) sebesar Rp208 triliun atau sekitar US$12,5 miliar yang ditopang konsumsi domestik, pembangunan infrastruktur, serta kebijakan pemerintah yang pro-investasi jangka panjang.

“Peningkatan kepemilikan saham KBank di Bank Maspion menjadi 89,48% mencerminkan visi strategis KBank untuk memasuki pasar dengan potensi ekonomi tinggi,” ujar Direktur Utama Bank Maspion Indonesia Kasemsri Charoensiddhi.

Melalui investasi berkelanjutan dan kolaborasi, KBank mendukung Bank Maspion dalam menyediakan solusi keuangan terintegrasi bagi klien korporat, khususnya yang terlibat dalam perdagangan dan investasi lintas negara di kawasan AEC+3.

Sebelumnya, KBank membeli sebanyak 983,73 juta saham BMAS atau setara 5,43% kepemilikan pada 11 September 2025 dengan harga Rp500 per saham, senilai Rp491,8 miliar.

Melalui strategi A Regional Bank of Choice, KBank berfokus pada layanan bagi nasabah korporat dan komersial di Thailand dan Indonesia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Antusiasme Tinggi! Hingga Akhir Tahun 70 Juta Orang Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis Prabowo
• 10 jam laludisway.id
thumb
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
• 18 jam lalusuara.com
thumb
9 Negara yang Tidak Merayakan Tahun Baru pada 1 Januari
• 3 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Sang Ayah Meninggal, Gilang Dirga: Tubuhnya Melemah Usai Kena Serangan Jantung
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
Pesan Ustaz Adi Hidayat soal Hakikat Tahun Baru, Bukan Sekadar Perayaan tapi Momentum Perbaikan Diri
• 14 jam lalutvonenews.com
Berhasil disimpan.