Jakarta: Memasuki detik-detik pergantian tahun, banyak yang menjadikan momen ini sebagai waktu yang tepat untuk menyusun resolusi baru, termasuk resolusi finansial. Perencanaan keuangan di awal tahun menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan, sehingga pengeluaran tetap terkendali dan keuangan tidak mengalami defisit di pertengahan tahun.
Dengan perencanaan yang matang sejak awal tahun, masyarakat dapat memetakan pemasukan dan pengeluaran lebih terstruktur. Langkah ini membantu dalam menentukan prioritas kebutuhan, alokasi dana tabungan, serta mengantisipasi pengeluaran tak terduga.
Tips merencanakan keuangan awal tahunBerikut merupakan tips-tips yang dapat diterapkan untuk menyusun perencanaan keuangan awal tahun, dilansir dari Allianz dan Media Keuangan Kemenkeu:
1. Refleksi dan evaluasi keuangan sebelumnyaSebelum mempersiapkan perencanaan keuangan baru, alangkah baiknya lakukan evaluasi tentang kondisi keuangan di tahun sebelumnya. Buatlah rincian daftar aset yang dimiliki serta kewajiban yang harus dituntaskan. Dengan memahami kondisi keuanganmu akan lebih mudah menentukan langkah ke depan.
2. Tentukan tujuan finansialSetelah mengetahui kondisi keuangan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan keuangan yang spesifik dan terukur. Tujuan yang jelas akan menjadi arah strategi keuangan sepanjang tahun.
3. Susun anggaran bulananSusun anggaran dana secara detail dengan mencatat setiap pergerakan uang, baik pemasukan maupun pengeluaran. Gunakan metode 50/30/20 untuk membagi antara 50 persen kebutuhan, 30 persen keinginan, dan 20 persen tabungan atau investasi.
Baca Juga :
Mau Liburan Akhir Tahun Tanpa Stres? Simak Tips Berikut Ini
(Ilustrasi. Foto: Dok MI)
Sebelum berutang pastikan kamu memiliki kemampuan untuk membayar cicilan agar tidak berimbas pada kesehatan finansialmu. Utang sebaiknya dimanfaatkan untuk kebutuhan jangka panjang, seperti pendidikan atau kepemilikan rumah.
5. Mulai berinvestasiSetelah memastikan kebutuhan pokok tercukupi, coba alokasikan sebagian dana untuk investasi mikro atau yang minim risiko, seperti reksa dana, saham, atau instrumen lain. Hal ini bertujuan untuk memupuk kekayaan jangka panjang.
6. Memiliki asuransiKepemilikan asuransi menjadi hal krusial dalam perencanaan keuangan tahunan, baik asuransi kesehatan, jiwa, maupun sejenisnya. Asuransi merupakan pelindung dari risiko finansial yang muncul di saat tak terduga.
7. Gunakan teknologi untuk melacak progresGunakan aplikasi keuangan pendukung untuk memantau perkembangan tabungan, anggaran, serta investasi sehingga kamu dapat mengevaluasi dengan cepat dan menyesuaikan strategi keuangan secara berkala.
8. Lakukan evaluasi secara berkalaKondisi hidup dan kebutuhan dapat berubah sepanjang tahun sehingga penting untuk melakukan evaluasi rencana keuangan secara berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali. Hal ini berguna untuk memastikan kondisi keuangan masih tetap relevan dengan tujuanmu.
Kesalahan dalam perencanaan keuanganBerikut kesalahan yang sering ditemukan dalam perencanaan keuangan, dilansir dari Hoki Bank:
- Tidak membuat anggaran keuangan: Hal ini membuat pengeluaran menjadi tidak terkontrol sehingga rencana finansial sulit terlaksana.
- Gaya hidup melebihi kemampuan finansial: Gaya hidup di luar batas pendapatan memicu pengeluaran berlebih sehingga membuat uang cepat habis tanpa rencana.
- Tidak memiliki dana darurat: Tanpa cadangan dana, stabilitas finansial akan terancam hingga membuatmu terpaksa untuk berutang.
- Terlalu bergantung pada utang: Mengandalkan utang tanpa kontrol yang jelas dapat menimbulkan beban bunga jangka panjang.
- Tidak menabung atau berinvestasi sejak dini: Menunda menabung atau investasi membuat peluang pertumbuhan aset terlewatkan sehingga tujuan finansial sulit dicapai.
Perencanaan keuangan yang baik sejak awal membantu menjaga kestabilan finansial serta meminimalisir risiko keuangan di kemudian hari. Dengan langkah yang konsisten maka tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang dapat tercapai. (Alfiah Ziha Rahmatul Laili)



