FAJAR, TORAJA UTARA — Sepanjang Desember 2025, angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Toraja mengalami peningkatan.
Insiden terjadi baik di wilayah Tana Toraja dan Toraja Utara maupun melibatkan kendaraan dari dan menuju Toraja, dengan beragam jenis kendaraan, mulai sepeda motor, minibus, hingga bus besar.
Sejumlah kecelakaan tercatat tidak seluruhnya dipublikasikan oleh pihak kepolisian, baik Polres Tana Toraja maupun Polres Toraja Utara. Bahkan, beberapa penyebab kecelakaan belum diungkap hingga akhir tahun, di tengah momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Berdasarkan pemantauan Harian FAJAR, salah satu kecelakaan yang menyita perhatian terjadi pada Senin (22/12/25) di depan Jembatan Alang-Alang, Kota Rantepao, Toraja Utara. Dua bus Metro Permai terlibat tabrakan dari arah berlawanan, Rantepao–Makale dan sebaliknya. Akibat benturan, kaca depan kedua bus hancur.
Seorang saksi mata menduga kecelakaan terjadi akibat rem salah satu bus blong. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hingga kini, pemilik Bus Metro Permai yang juga menjabat Kadis BKPSDM Tana Toraja, Ato, belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kecelakaan.
Kecelakaan fatal lainnya terjadi pada Jumat (26/12/25) malam di wilayah Mendetek, Tana Toraja. Sebuah minibus mengalami kecelakaan tunggal dan terperosok ke sawah, mengakibatkan sopir meninggal dunia.
Sehari berselang, Sabtu (27/12/25), bus Borlindo rute Toraja–Makassar menabrak pagar rumah warga di Kabupaten Enrekang. Tidak ada korban jiwa, namun bagian depan bus bernomor polisi DD 7214 RF mengalami kerusakan parah.
Insiden serupa juga terjadi pada Senin (29/12/25) pagi di Jalan Trans Sulawesi, Karassik, Kecamatan Rantepao, Toraja Utara. Truk pengangkut alat tenda milik UD Manalagi masuk ke parit setelah pengemudi diduga kehilangan konsentrasi akibat mengantuk.
Kecelakaan paling tragis terjadi pada Selasa (30/12/25) dini hari di Toraja Utara, ketika dua sepeda motor bertabrakan dan menyebabkan dua pemuda meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke RS Elim Rantepao.
Tak hanya di Toraja, kecelakaan lalu lintas juga terjadi di wilayah lain di Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Luwu Timur, menandai meningkatnya risiko kecelakaan di pengujung tahun. (edy)



