Kinerja perekonomian Indonesia sepanjang 2025 tetap menunjukkan daya tahan yang solid meski di tengah tekanan dan ketidakpastian ekonomi global. Pemerintah pun terus menjaga stabilitas makroekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan yang inklusif, berkelanjutan, dan merata di berbagai sektor.
“Sepanjang tahun 2025, Pemerintah secara konsisten menjaga stabilitas ekonomi nasional, salah satunya melalui penguatan koordinasi kebijakan lintas kementerian dan lembaga, sehingga perekonomian Indonesia tetap tumbuh solid di tengah tantangan global,” kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto.
Kinerja ekonomi Indonesia sepanjang 2025 tercatat tetap solid dengan pertumbuhan di kisaran 5 persen. Pada kuartal III-2025, ekonomi tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan. Dari sisi skala, Produk Domestik Bruto (PDB) nominal Indonesia pada 2024 mencapai USD1.396,30 miliar.
Sementara PDB berdasarkan paritas daya beli (PPP) menyentuh USD4,10 triliun, menempatkan Indonesia sebagai ekonomi terbesar ke-8 dunia. PDB per kapita juga terus meningkat hingga mencapai Rp78,62 juta atau setara USD4.960,33.
Baca Juga: INDEF Sebut MBG Bawa Dampak Ekonomi Besar
Stabilitas makroekonomi turut tercermin dari terkendalinya inflasi yang berada di kisaran sasaran 2,5±1 persen. Pada November 2025, inflasi tercatat sebesar 2,72% (yoy). Di pasar keuangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga level 8.644,26 pada 29 Desember 2025, sementara nilai tukar rupiah tetap terjaga di kisaran Rp16.785 per dolar AS.
Dari sisi eksternal, ketahanan ekonomi Indonesia juga tercermin pada kinerja perdagangan dan investasi. Neraca perdagangan mencatat surplus selama 66 bulan berturut-turut sejak Mei 2020, dengan nilai surplus mencapai USD35,88 miliar pada periode Januari–Oktober 2025.
Sementara itu, realisasi investasi sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai Rp1.434,3 triliun atau tumbuh 13,7% secara tahunan. Penyaluran kredit perbankan pun tetap ekspansif dengan pertumbuhan 7,36% (yoy) pada Oktober 2025, menandakan berlanjutnya dukungan sektor keuangan terhadap aktivitas ekonomi.
Dari sisi sosial, kualitas pertumbuhan juga terus membaik. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja meningkat menjadi 70,59% pada Agustus 2025, mencerminkan semakin besarnya keterlibatan masyarakat usia kerja dalam aktivitas ekonomi.
Baca Juga: Menkeu Purbaya: Pengembalian Dana ke APBN Lebih dari Rp10 Triliun, Jadi Penopang Defisit
Pemerintah juga terus memperkuat penciptaan lapangan kerja melalui berbagai program, mulai dari Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Alsintan, KIPK, Kredit Perumahan, hingga program padat karya tunai dan magang bagi lulusan perguruan tinggi.
Seiring dengan itu, Tingkat Pengangguran Terbuka tercatat menurun menjadi 4,85%. Kondisi kesejahteraan masyarakat pun membaik, tercermin dari penurunan tingkat kemiskinan nasional menjadi 8,47% pada Maret 2025. Bahkan, tingkat kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga 0,85%, menandai percepatan menuju target penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Ke depan, pemerintah akan terus memperkuat koordinasi kebijakan perekonomian nasional, memastikan sinergi lintas sektor berjalan efektif, serta menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inklusif, dan berdaya saing. Pemerintah berkomitmen agar manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutup Haryo.



