PONOROGO (Realita)- Kabupaten Ponorogo terus menggerakkan sumbu pariwisata dan ekonomi kreatifnya usai resmi dinobatkan sebagai kota kreatif dunia oleh UNESCO.
Baca juga: Pererat Hubungan Historis, Keraton Surakarta dan Pemkab Ponorogo Jajaki Kerja Sama Pariwisata
Terbaru, untuk semakin memikat wisatawan berkunjung ke Ponorogo, Pemkab Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) meluncurkan secara resmi program Kharisma Event Ponorogo (KEPO) tahun 2026.
Program terbaru yang bertujuan untuk mengangkat potensi wisata yang ada di desa ini diluncurkan secara resmi oleh Plt Bupati Ponorogo, Lisdyarita. Kegiatan yang digelar saat malam pergantian tahun ini dilakukan di Creative Hub yang ada di Jalan Pramuka, Kota Ponorogo, Rabu (31/12/2025).
Kepala Disbudparpora Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edhie, mengatakan ada 10 top event desa yang dinobatkan menjadi KEPO tahun 2026. Kesepuluh event ini sebelumnya lolos dalam penilaian dari enam kurator.
“Jadi ada ratusan event desa yang kita kurasi bersama enam kurator selama seminggu penuh, dan keluar 10 event desa yang layak kita nobatkan sebagai top ten KEPO 2026,” ujarnya.
Judha mengaku penilaian event yang dilakukan tidak hanya berdasarkan historis, tetapi juga kemasan dan keterlibatan masyarakat hingga UMKM dalam mendukung event desa tersebut.
Baca juga: Jenazah Dina Martiana, PMI Korban Kebakaran Apartemen Hong Kong, Tiba di Ponorogo
“Jadi event-event desa ini kita lihat bagaimana kualitas, kuantitas, dan kemasannya. Setelah masuk KEPO nanti akan kita bina agar lebih meriah lagi sehingga wisatawan akan semakin banyak datang ke Ponorogo,” akunya.
Ke-10 event desa yang dinobatkan sebagai KEPO untuk tahun 2026 itu yakni: Culture Fest Desa Carangrejo Kecamatan Sampung, Hastungkara Brata Desa Klepu Kecamatan Sooko, Kirab Tirta Amarta Suci Desa Tugurejo Kecamatan Slahung, Kirab Pusaka Boyong Keprabon Desa/Kecamatan Sooko, Ritual Adat Selan dan Gong Gumbeng Desa Wringinanom Kecamatan Sambit, Puja Astungkara Desa Bancangan Kecamatan Sambit, Lokangan Desa Senepo Kecamatan Sooko, Sedekah Budaya Desa Ngendut Kecamatan Balong, Festival Plunturan Desa Plunturan Kecamatan Pulung, dan Bedingin Bungah Desa Bedingin Kecamatan Sambit.
Tak hanya itu, dalam kegiatan yang sama, Disbudparpora Ponorogo juga merilis 50 Calendar of Event tahun 2026 yang akan digelar mulai bulan Januari.
Baca juga: Usut Dugaan Korupsi Tambang di Lahan Perhutani, Kejari Ponorogo Periksa Lima Orang
“Salah satunya Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang tahun ini kembali masuk Kharisma Event Nusantara. Ini tahun keenam FNRP masuk KEN,” jelas Judha.
Sementara itu, Plt Bupati Ponorogo Lisdyarita berharap melalui KEPO, Pemkab ingin terus menjaring partisipasi desa dan pelaku ekonomi kreatif dalam menguatkan ekosistem pariwisata di Ponorogo.
“Ya, untuk launching KEPO ini harapan besar saya semoga banyak giat-giat dari Ponorogo sehingga bisa mendatangkan wisatawan. Dikarenakan memang kan kita juga sudah masuk di UCCN (UNESCO Creative Cities Network), jadi itu harus dipertahankan,” pungkasnya.znl
Editor : Redaksi




