Madiun (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi tempat budi daya tematik ikan lele sistem bioflok di Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Desa Luworo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
"Budi daya tematik ikan lele sistem bioflok di Madiun ini berfungsi sebagai penggerak ekonomi desa sekaligus penguat pasokan protein ikan bagi masyarakat. Program ini sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan daerah dan Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menggandeng SPPG," ujar Menteri Sakti Wahyu saat kunjungan kerja di Kabupaten Madiun, Rabu dengan didampingi Bupati Madiun Hari Wuryanto.
Menurutnya, budi daya tematik tersebut tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi ikan, namun juga menjadi dasar penguatan ekonomi desa, ketahanan pangan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam menuju percepatan swasembada pangan.
Program budi daya tematik ikan nila dan ikan lele di Jawa Timur menyasar 100 lokasi, di antaranya dilakukan di Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, dan Situbondo.
Baca juga: Mojokerto latih budi daya lele di galon untuk tingkatkan gizi keluarga
Khusus budi daya ikan lele di KDKMP Luworo Kabupaten Madiun, terdapat 24 kolam bioflok dengan padat tebar sekitar 2.000 ekor per kolam. Adapun untuk produksi, ditargetkan mampu mencapai sekitar 15 ton per tahun.
"Dengan nilai produksi hingga Rp380 juta per tahun, maka ditargetkan mampu mendorong penguatan ekonomi lokal masyarakat desa setempat," kata dia.
Menteri Sakti menambahkan program tersebut juga telah disinkronkan dengan SPPG Desa Simo dan Desa Kenongorejo yang masing-masing membutuhkan sekitar 300 kilogram per minggu untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Ikan lele ini proteinnya bagus. Sudah dilakukan pengukuran dan hasilnya nilai proteinnya sama," katanya.
Baca juga: KKP beri pelatihan budi daya nila dan lele kepada delegasi Afrika
Selain di Kabupaten Madiun, Menteri KKP Sakti Wahyu juga meninjau budi daya ikan lele sistem bioflok di KDKMP Kauman, Kabupaten Ngawi dengan didampingi oleh Bupati Ngawi Ony Anwar. Lokasi tersebut diketahui telah mengembangkan usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele sejak tahun 2008.
Sesuai data, KDKMP Kauman Ngawi mampu memproduksi sekitar 0,3 persen dari total kebutuhan konsumsi ikan lele di Ngawi yang mencapai 4,9 ribu ton per tahun.
Melalui budi daya tematik ikan lele sistem bioflok tersebut, KDKMP Kaumna bisa meningkatkan produksinya hingga 15 ton per tahun.
"Hal itu selain menggerakkan ekonomi desa, sekaligus menjawab tingginya kebutuhan pangan masyarakat berbasis protein," kata dia.
Baca juga: Menteri KKP bantu pengembangan budi daya lele Gunungkidul Rp50 miliar
"Budi daya tematik ikan lele sistem bioflok di Madiun ini berfungsi sebagai penggerak ekonomi desa sekaligus penguat pasokan protein ikan bagi masyarakat. Program ini sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan daerah dan Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menggandeng SPPG," ujar Menteri Sakti Wahyu saat kunjungan kerja di Kabupaten Madiun, Rabu dengan didampingi Bupati Madiun Hari Wuryanto.
Menurutnya, budi daya tematik tersebut tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi ikan, namun juga menjadi dasar penguatan ekonomi desa, ketahanan pangan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam menuju percepatan swasembada pangan.
Program budi daya tematik ikan nila dan ikan lele di Jawa Timur menyasar 100 lokasi, di antaranya dilakukan di Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, dan Situbondo.
Baca juga: Mojokerto latih budi daya lele di galon untuk tingkatkan gizi keluarga
Khusus budi daya ikan lele di KDKMP Luworo Kabupaten Madiun, terdapat 24 kolam bioflok dengan padat tebar sekitar 2.000 ekor per kolam. Adapun untuk produksi, ditargetkan mampu mencapai sekitar 15 ton per tahun.
"Dengan nilai produksi hingga Rp380 juta per tahun, maka ditargetkan mampu mendorong penguatan ekonomi lokal masyarakat desa setempat," kata dia.
Menteri Sakti menambahkan program tersebut juga telah disinkronkan dengan SPPG Desa Simo dan Desa Kenongorejo yang masing-masing membutuhkan sekitar 300 kilogram per minggu untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Ikan lele ini proteinnya bagus. Sudah dilakukan pengukuran dan hasilnya nilai proteinnya sama," katanya.
Baca juga: KKP beri pelatihan budi daya nila dan lele kepada delegasi Afrika
Selain di Kabupaten Madiun, Menteri KKP Sakti Wahyu juga meninjau budi daya ikan lele sistem bioflok di KDKMP Kauman, Kabupaten Ngawi dengan didampingi oleh Bupati Ngawi Ony Anwar. Lokasi tersebut diketahui telah mengembangkan usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele sejak tahun 2008.
Sesuai data, KDKMP Kauman Ngawi mampu memproduksi sekitar 0,3 persen dari total kebutuhan konsumsi ikan lele di Ngawi yang mencapai 4,9 ribu ton per tahun.
Melalui budi daya tematik ikan lele sistem bioflok tersebut, KDKMP Kaumna bisa meningkatkan produksinya hingga 15 ton per tahun.
"Hal itu selain menggerakkan ekonomi desa, sekaligus menjawab tingginya kebutuhan pangan masyarakat berbasis protein," kata dia.
Baca juga: Menteri KKP bantu pengembangan budi daya lele Gunungkidul Rp50 miliar



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5415534/original/052216000_1763376064-IMG_2538.jpeg)

