JAKARTA - Real Madrid dan Manchester City kembali bentrok dalam laga penentu fase liga Liga Champions. Pertemuan ini menjadi bentrokan ke-15 kedua raksasa Eropa tersebut. Laga digelar di Bernabeu pada Rabu 10 Desember waktu setempat.
Madrid datang dengan tekanan besar setelah kalah 2-0 dari Celta Vigo akhir pekan lalu. Mereka hanya menang dua kali dalam tujuh laga terakhir. Situasi itu membuat posisi Xabi Alonso mulai dipertanyakan.
Kekalahan dari Celta memperburuk suasana karena tiga pemain Madrid dikartu merah. Serangan Madrid juga gagal memanfaatkan banyak peluang. Krisis cedera membuat struktur tim menjadi goyah di semua lini.
Madrid kini tertinggal empat poin dari Barcelona di La Liga. Mereka juga baru mengalami kekalahan kandang pertama musim ini. Kondisi itu menempatkan Madrid dalam situasi yang mendekati krisis.
Meski begitu, Madrid tampil sempurna di kandang pada Liga Champions musim ini. Mereka mengoleksi 12 poin dari lima laga yang telah dimainkan. Kylian Mbappe menjadi motor serangan dengan sembilan gol.
Madrid sebelumnya menang atas Juventus dan Marseille di Bernabeu. Mereka mencatat 13 kemenangan dalam 14 laga kandang fase grup Liga Champions. Bernabeu tetap menjadi senjata utama Madrid.
Manchester City datang setelah kalah 2-0 dari Leverkusen pada matchday lima. Guardiola mengubah sepuluh pemain dalam laga itu. Ia mengakui rotasi ekstrem itu mungkin berlebihan.
City kini berada di peringkat sembilan fase liga Liga Champions. Mereka tertinggal dari delapan besar karena selisih gol lebih buruk. City bisa turun lagi jika hasil lain tidak berpihak pada mereka.
Namun City mulai stabil lagi setelah kekalahan dari Leverkusen. Mereka menang atas Leeds, Fulham, dan Sunderland di Premier League. Performa lini depan mereka kembali tajam.
City berusaha menghindari kekalahan ketiga beruntun dari Madrid. Mereka kalah agregat 6-3 musim lalu di babak playoff. Catatan tandang mereka di Bernabeu juga tidak meyakinkan.
City hanya menang sekali dalam tujuh kunjungan ke Bernabeu. Kemenangan itu terjadi pada Februari 2020. Sisanya berakhir dengan hasil pahit untuk skuad Guardiola.
Madrid menghadapi laga ini dengan krisis bek yang semakin parah. Militao cedera hamstring dan absen cukup lama. Carvajal, Alexander-Arnold, dan Mendy masih berada di ruang perawatan.
Alonso juga belum tentu bisa menurunkan Huijsen dan Alaba. Dua bek itu masih berpacu dengan waktu untuk pulih. Madrid terpaksa mengandalkan pemain pelapis di lini belakang.
Mbappe tetap menjadi ancaman utama dengan tujuh gol ke gawang City. Vinicius dan Bellingham akan menjadi pendukung serangan. Madrid berharap kreativitas trio itu dapat menembus pertahanan City.
City lebih lengkap meski John Stones masih diragukan tampil. Rodri dan Kovacic tetap absen karena cedera. Rayan Cherki berpeluang menjadi starter setelah tampil brilian pekan lalu.
Cherki mencatat dua assist termasuk rabona indah untuk Foden. Guardiola mempertimbangkan memberinya kesempatan tampil sejak awal. Serangan City kini lebih bervariasi dan kreatif.
Laga ini diprediksi berjalan terbuka dan penuh peluang. Kedua tim sama-sama rapuh di belakang musim ini. Banyak gol bisa tercipta dalam duel berintensitas tinggi.
Prediksi mengarah pada kemenangan tipis City dengan skor 3-2. Madrid dinilai rentan karena kondisi lini belakang yang rapuh. City berpotensi mencuri poin penuh dalam laga klasik Eropa ini.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5400184/original/044015200_1762068222-InShot_20251102_134540718.jpg)
