jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan pentingnya menjadikan penghujung tahun sebagai momentum refleksi spiritual dan penguatan nilai kebangsaan daripada euforia berlebihan yang minim makna.
Pesan tersebut disampaikan Menag Nasruddin saat menghadiri Refleksi Akhir Tahun dan Doa Bersama bertema 'Menguatkan Spirit Kebangsaan di Penghujung Tahun Bersama Al-Qur’an' di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), Jakarta, Jumat (26/12)
BACA JUGA: Hadiri Perayaan Natal di Manado, Menag Nasaruddin Tekankan Soal Solidaritas & Kepedulian
“Penghujung tahun ini mari kita isi dengan refleksi, doa, dan kegiatan yang membawa keberkahan. Jangan dihabiskan dengan hura-hura yang tidak memberi manfaat bagi diri, masyarakat, maupun bangsa,” pesan Menag Nasruddin dalam keterangannya dikutip Minggu (28/12).
Menag Nasruddin menyampaikan akhir tahun seharusnya menjadi waktu untuk melakukan muhasabah, memperkuat kedekatan kepada Allah SWT, serta meneguhkan komitmen kebangsaan.
BACA JUGA: Baznas Bersama Menag Turun Langsung Pulihkan Madrasah Pascabanjir
Menurutnya, Al-Qur’an memberikan pedoman agar setiap momentum kehidupan dimaknai secara bijak dan produktif.
Dia juga mengajak civitas academica PTIQ dan mahasiswa untuk meningkatkan kepedulian sosial.
BACA JUGA: Kumpulkan Ratusan Kader, Gerindra Kota Serang Gelar Konsolidasi Akhir Tahun
Menag Nasruddin mengimbau agar sebagian rezeki disalurkan kepada saudara-saudara yang terdampak musibah, khususnya masyarakat di Aceh.
“Solidaritas dan empati adalah wujud nyata ajaran Al-Qur’an. Saat saudara kita tertimpa musibah, kehadiran dan bantuan kita, sekecil apa pun, sangat berarti,” tegasnya.
Menag Nasruddin mengimbau mahasiswa untuk memperbanyak rasa syukur atas berbagai nikmat dan capaian yang telah diraih sepanjang tahun.
"Rasa syukur tersebut harus diwujudkan dalam sikap positif, etos belajar yang kuat, serta kontribusi nyata bagi bangsa," kata Menag Nasruddin.
Dia juga mengajak mahasiswa untuk berdoa bersama dan mendoakan kerukunan, kedamaian Indonesia.
Menag Nasruddin berharap bangsa Indonesia senantiasa dilindungi dari perpecahan, diberi kekuatan untuk menjaga persatuan, serta dianugerahi kehidupan berbangsa yang rukun dan harmonis.
“Kerukunan dan kedamaian adalah modal utama pembangunan bangsa. Kita mohon kepada Allah SWT agar Indonesia selalu berada dalam lindungan-Nya, damai, bersatu, dan maju,” ucapnya.
Menag Nasruddin mendorong mahasiswa PTIQ untuk membangkitkan semangat prestasi dan optimisme menyongsong tahun yang akan datang.
Dia menekankan pentingnya generasi muda Al-Qur’an menjadi teladan dalam keilmuan, akhlak, dan pengabdian kepada bangsa.
“Jadikan tahun yang akan datang sebagai tahun peningkatan prestasi. Mahasiswa PTIQ harus tampil sebagai generasi unggul yang menguasai ilmu, berakhlak Qur’ani, dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia,” pungkasnya. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi




