Bulog Pastikan Harga Pangan Stabil Jelang Tahun Baru 2026

mediaindonesia.com
3 jam lalu
Cover Berita

MENJELANG pergantian tahun, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani bersama Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Direktur Reskrimsus Polda Jabar melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) dan monitoring harga pangan di wilayah Provinsi Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan memastikan harga sembilan bahan pokok (sembako) tetap stabil, berada sesuai harga eceran tertinggi (HET), terjangkau oleh daya beli masyarakat, serta menjamin ketersediaan stok pangan di pasar hingga memasuki 2026.

Rizal beserta rombongan melakukan pengecekan langsung di sejumlah titik strategis, meliputi beberapa pasar tradisional yaitu Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, ritel modern di wilayah Jawa Barat, dan Gudang Bulog Cisaranten Kidul.

Dalam pelaksanaan sidak, rombongan memantau secara langsung harga dan ketersediaan komoditas pangan utama seperti beras, minyak goreng, telur ayam ras, cabai, daging dan bahan pangan pokok lainnya. Selain itu, juga dilakukan dialog dengan pedagang dan pengelola pasar untuk memperoleh gambaran riil terkait kondisi pasokan, tingkat permintaan, serta kendala distribusi yang dihadapi menjelang hari besar keagamaan.
 
"Berdasarkan hasil pemantauan kami di sejumlah pasar di Jawa Barat terpantau harga beras medium dengan HET Rp13.500 per kilogram dijual rata-rata di bawah itu, sementara beras premium dengan HET Rp14.900 per kilogram dijual rata-rata Rp14.500 per kilogram. Selanjutnya Minyakita juga terpantau dijual sesuai HET sebesar Rp15.700," ujar Rizal, Minggu (28/12).

Selain itu, beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan oleh Perum Bulog ditemukan dijual sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional, yakni sebesar Rp12.500 per kilogram. Di wilayah Jawa Barat, realisasi penyaluran beras SPHP telah mencapai sekitar 74 ribu ton dan secara nasional mencapai 795 ribu ton. Hal ini berperan signifikan dalam menjaga keterjangkauan harga beras dan menekan potensi gejolak harga di tingkat konsumen.

Dari sisi ketersediaan stok, kondisi perberasan di Jawa Barat dinilai sangat aman. Hingga saat ini, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikuasai Perum Bulog di wilayah Jawa Barat mencapai sekitar 530 ribu ton, sementara itu stok CBP nasional mencapai 3,45 juta ton sehingga mampu menjamin pasokan beras bagi masyarakat hingga melewati periode Natal dan Tahun Baru 2026.

Sementara itu, Sekda Pemrov Jabar Herman Suryatman mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan tingkat inflasi terutama saat ada momen kenaikan permintaan seperti saat ini di momen menjelang tahun baru 2026.

"Komunikasi yang efektif kami bangun dengan seluruh komponen untuk memantau terus perkembangan inflasi dan Alhamdulillah di akhir tahun ini inflasi di Jabar terjaga," sebut Herman.

Untuk memperkuat pengawasan dan respons di daerah, seluruh Kantor Wilayah Perum Bulog di Jawa Barat telah mendirikan Posko Pemantauan Harga Pangan selama periode Natal dan menjelang Tahun Baru. Posko ini berfungsi sebagai pusat monitoring, koordinasi lintas instansi, serta sarana respons cepat terhadap dinamika harga dan pasokan pangan di wilayah Jawa Barat.

Dengan sinergi yang kuat antarinstansi, pemerintah optimistis masyarakat dapat menyambut tahun baru 2026 dengan aman, tenang, dan tanpa kekhawatiran terhadap lonjakan harga maupun kelangkaan bahan pangan pokok. (Fal/E-1)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bagaimana Tren Industri dan Produk Kecantikan di 2026?
• 21 jam lalukompas.id
thumb
Viral Video Syur Inara Rusli, Insanul Fahmi Bongkar Isi Sebenarnya
• 21 jam laluviva.co.id
thumb
Bareskrim Polri Pulangkan 9 PMI Korban TPPO di Kamboja
• 8 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Persib Butuh Malut United untuk Jegal Borneo FC, Beckham Putra Tak Minta Tolong Ciro Alves Cs
• 15 jam lalutvonenews.com
thumb
Wagub Rano Karno: Larangan Kembang Api saat Tahun Baru 2026 untuk Instansi, bukan Masyarakat
• 12 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.