Media Asing Soroti Tragedi Kapal Wisata di Labuan Bajo yang Tewaskan Pelatih Valencia

viva.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

VIVA – Peristiwa tenggelamnya kapal wisata di perairan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, tidak hanya menjadi perhatian otoritas lokal, tetapi juga mendapat sorotan luas dari media internasional. Insiden tersebut menewaskan pelatih tim putri Valencia CF, Fernando Martin Carreras, bersama tiga anaknya yang tengah berlibur di Indonesia.

Laporan media asing menempatkan kejadian ini sebagai bagian dari rangkaian kecelakaan maritim yang terjadi di wilayah wisata Indonesia, dengan penekanan pada kondisi cuaca ekstrem yang menyertai proses pencarian korban.

Baca Juga :
Kronologi Tragedi Kapal di Labuan Bajo yang Tewaskan Pelatih Valencia dan Tiga Anaknya
Tragedi Kapal Wisata di Labuan Bajo, Real Madrid Berduka atas Wafatnya Pelatih Valencia Bersama Tiga Anaknya

Kapal wisata KM Putri Sakinah dilaporkan tenggelam di perairan Selat Pulau Padar, Labuan Bajo, Manggarai Barat, pada Jumat malam 26 Desember 2025. Kapal semi pinisi tersebut mengangkut rombongan wisatawan yang sebelumnya mengunjungi Pulau Kalong di kawasan Taman Nasional Komodo.

Tim SAR gabungan saat menemukan serpihan kapal wisata KM Putri Sakinah
Photo :
  • Dok. Humas Polres Manggarai Barat

Rencananya, rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Pulau Padar untuk melakukan trekking pada Sabtu pagi 27 Desember 2025. Namun, sekitar 30 menit setelah berlayar, kapal mengalami mati mesin sebelum akhirnya terbalik dan tenggelam akibat gelombang tinggi.

Dalam kejadian itu, Fernando Martin Carreras bersama tiga anaknya, Martin Garcia Mateo, Martines Ortuno Maria Lia, dan Martines Ortuno Enriquejavier, sempat dinyatakan hilang. Sementara itu, tujuh orang lainnya berhasil diselamatkan, termasuk istri Fernando dan seorang anak perempuan mereka, bersama empat kru kapal dan seorang pemandu wisata.

Media asal Singapura, Channel NewsAsia (CNA), melaporkan insiden tersebut dengan menyoroti upaya pencarian yang berlangsung dalam kondisi laut yang tidak bersahabat. CNA mencatat, tim SAR gabungan menemukan puing-puing kapal di sekitar lokasi kejadian, namun arus kuat dan gelombang hingga 1,5 meter menyulitkan proses pencarian awal. Otoritas setempat bahkan sempat menutup sementara jalur pelayaran karena cuaca ekstrem.

CNA juga menyinggung bahwa kecelakaan laut bukan kali pertama terjadi di Indonesia, negara kepulauan dengan ribuan pulau yang memiliki tantangan keselamatan maritim tersendiri, terutama di jalur wisata.

Sorotan serupa disampaikan Reuters. Kantor berita internasional itu melaporkan bahwa kapal wisata terbalik akibat cuaca buruk dan ombak tinggi yang disebut mencapai sekitar tiga meter. Reuters menulis bahwa pencarian korban berlangsung selama beberapa hari, dengan tim penyelamat hanya menemukan puing kapal pada tahap awal operasi.

Baca Juga :
Profil Fernando Martin Carreras, Pelatih Valencia yang Tewas di Labuan Bajo
Pelatih Valencia Meninggal bersama 3 Anaknya dalam Kecelakaan di Perairan Bali
Pecahan Kapal Ditemukan, Tapi Satu Keluarga WNA Spanyol Tenggelam di Labuan Bajo Masih Hilang

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pencarian Korban Kecelakaan Kapal di Labuan Bajo, Tim SAR Temukan Life Jacket
• 10 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Inter tutup 2025 sebagai pemuncak klasemen usai menang atas Atalanta
• 3 jam laluantaranews.com
thumb
Permintaan Domestik Lesu, Laba Industri China Kembali Ambruk
• 19 jam lalubisnis.com
thumb
Mendengar Gresik dari Suara yang Pelan: Pesan dari 2025 untuk 2026
• 16 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Utusan PBB minta semua pihak tahan diri seiring ketegangan di Yaman
• 7 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.