Tiru Kepribadian Manusia, China Mulai Perketat Aturan AI

wartaekonomi.co.id
16 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Regulator China merilis rancangan aturan untuk konsultasi publik yang bertujuan memperketat pengawasan terhadap layanan kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk meniru kepribadian manusia dan berinteraksi secara emosional dengan pengguna.

Dilansir Senin (29/12), China menegaskan upayanya dalam mengarahkan pesatnya pengembangan akal imitasi yang berorientasi pada konsumen, dengan memperkuat persyaratan keselamatan, etika dan perlindungan pengguna.

Baca Juga: Perkuat Stimulus Fiskal, China Targetkan Pertumbuhan 5 Persen di 2026

Aturan yang diusulkan akan berlaku bagi produk dan layanan akal imitasi yang tersedia untuk publik dan menampilkan simulasi karakteristik kepribadian manusia, pola berpikir serta gaya komunikasi, termasuk yang berinteraksi dengan pengguna melalui teks, gambar, audio, video atau bentuk lainnya.

Dalam rancangan tersebut, penyedia layanan diwajibkan memperingatkan pengguna terhadap risiko penggunaan berlebihan dan melakukan intervensi apabila terdeteksi tanda-tanda kecanduan.

Penyedia juga harus memikul tanggung jawab keselamatan sepanjang siklus hidup produk, termasuk dengan membangun sistem peninjauan algoritma, keamanan data serta perlindungan informasi pribadi.

Regulasi ini secara khusus menyoroti potensi risiko psikologis. Penyedia layanan diharapkan mampu mengidentifikasi kondisi pengguna, menilai emosi, serta tingkat ketergantungan mereka terhadap layanan AI. Jika pengguna menunjukkan emosi ekstrem atau perilaku adiktif, penyedia diwajibkan mengambil langkah intervensi yang diperlukan.

Selain itu, rancangan aturan menetapkan batasan tegas terhadap konten dan perilaku layanan dari AI. Sistem akal imitasi dilarang menghasilkan konten yang membahayakan keamanan nasional, menyebarkan rumor atau mempromosikan kekerasan dan pornografi.

Baca Juga: Sambut 2026, vivo V60 Series Tawarkan Kamera ZEISS, AI, dan Promo 12.12 Joy in Us

Rancangan ini merupakan bagian dari pendekatan regulator untuk memastikan pengembangan akal imitasi berjalan seiring dengan stabilitas sosial, keamanan data dan perlindungan kesehatan mental masyarakat.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
PBNU Kembali Rukun, Jadwal Muktamar Tunggu Kesepakatan Rais Aam
• 13 jam lalufajar.co.id
thumb
Jasa Raharja Pastikan Korban Kecelakaan Kapal Wisata di Labuan Bajo Dapat Perlindungan Sesuai Aturan
• 12 jam lalupantau.com
thumb
Pedagang Kembang Api Protes Dilarang Jualan Jelang Tahun Baru: Kalau Mau Razia Pabriknya
• 1 jam laludisway.id
thumb
Polisi Masih Identifikasi 16 Jenazah Lansia Korban Kebakaran Panti Jompo di Manado
• 13 jam lalukompas.tv
thumb
PDI-P Gelar Rakernas Januari 2026, Akan Bahas Kerusakan Lingkungan
• 10 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.