MANAJER Crystal Palace, Oliver Glasner, tidak dapat menyembunyikan rasa frustrasinya setelah timnya dipaksa menyerah 0-1 dari Tottenham Hotspur dalam laga terakhir mereka di tahun 2025. Meski tampil dominan di Selhurst Park, sebuah gol dari situasi bola mati menjadi pembeda yang menyakitkan bagi sang tuan rumah.
Crystal Palace sejatinya menguasai jalannya pertandingan dan menciptakan banyak peluang emas melalui Jean-Philippe Mateta, Justin Devenny, hingga Maxence Lacroix. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat gol tak kunjung datang. Sebaliknya, Tottenham mencuri kemenangan lewat gol jarak dekat Archie Gray yang berawal dari kegagalan barisan pertahanan Palace mengantisipasi sepak pojok.
Kelemahan Bola Mati dan Kurangnya KetajamanDalam konferensi pers pasca-pertandingan, Glasner menyoroti kegagalan timnya dalam mempertahankan situasi bola mati sebagai area utama yang harus segera diperbaiki.
"Ini adalah performa dari kedua tim yang menurut saya tidak seharusnya membuat Anda kalah. Kami menciptakan cukup peluang untuk mencetak gol, tetapi kami melewatkan semua kesempatan tersebut dan justru dihukum oleh sebuah sepak pojok, oleh bola mati," ujar Glasner.
Ia menambahkan rasa frustrasi juga menyelimuti para pemainnya, karena merasa telah tampil sangat baik secara permainan terbuka.
"Saya tidak bisa mengingat kapan tim Palace mendominasi tim Tottenham seperti yang kami lakukan hari ini. Saya tidak menyalahkan siapa pun karena melewatkan peluang, namun kami harus menerima bahwa saat ini kami sedikit kekurangan kualitas penyelesaian akhir dalam tim," tambahnya.
Tahun Tersukses dalam Sejarah KlubMeskipun kecewa dengan hasil pertandingan hari ini, Glasner mengajak semua pihak untuk melihat gambaran besar pencapaian The Eagles sepanjang tahun kalender 2025. Baginya, tahun ini tetap menjadi tinta emas dalam sejarah panjang klub.
"2025, dalam klasemen tahun kalender, dari 37 pertandingan yang dimainkan di Liga Premier, kami berada di posisi keenam. Selain itu, kami berada di fase gugur kompetisi Eropa. Kami memenangkan Community Shield dan, tentu saja, kami memenangkan Piala FA," ungkap pelatih asal Austria tersebut.
Glasner menegaskan tahun ini adalah tahun kalender paling sukses dalam sejarah Crystal Palace berkat kerja keras para pemainnya. "Hari ini memang tidak terasa seperti itu, tapi sekali lagi, saya melihat semua upaya tersebut. Ini merupakan tahun yang luar biasa secara keseluruhan. Segala kredit diberikan kepada para pemain atas upaya, kebersamaan, dan kualitas mereka. 2025 adalah tahun yang luar biasa bagi Crystal Palace," pungkasnya.
Kekalahan ini memang pahit bagi publik Selhurst Park, namun fondasi kuat yang dibangun Glasner sepanjang 2025 memberikan optimisme tinggi menyongsong tahun baru 2026. (Crystal Palace/Z-2)



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5417976/original/049724300_1763555921-InShot_20251119_193350409.jpg)

