Harga Minyak Mentah Melemah Usai Pasokan Diprediksi Berlebih

kumparan.com
13 jam lalu
Cover Berita

Harga minyak mentah dunia terpantau melemah pada perdagangan Jumat (26/12). Hal ini karena investor mempertimbangkan potensi kelebihan pasokan global, sembari mencermati peluang kesepakatan damai Ukraina dengan Rusia.

Dikutip dari Reuters, Senin (29/12) harga minyak mentah Brent ditutup turun USD 1,60 atau 2,57 persen ke level USD 60,64 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah USD 1,61 atau 2,76 persen menjadi USD 56,74 per barel.

Investor mencermati perkembangan proses perdamaian Rusia dengan Ukraina dan dampaknya terhadap harga minyak ke depan. Kesepakatan damai berpotensi membuka jalan bagi pencabutan sanksi internasional terhadap sektor minyak Rusia.

Zelenskiy dijadwalkan membahas isu teritorial yang menjadi hambatan utama dalam upaya mengakhiri perang dengan Trump di Florida pada Minggu (28/12). Pertemuan tersebut disebut berlangsung saat kerangka perdamaian 20 poin dan kesepakatan jaminan keamanan hampir rampung.

Saat mengumumkan rencana pertemuan itu, Zelenskiy mengatakan bahwa ada banyak hal yang bisa diputuskan sebelum tahun baru. Ia juga mengatakan bahwa ia bersedia menggelar referendum terkait kerangka perdamaian yang disepakati jika Rusia setuju melakukan gencatan senjata.

Meski gangguan pasokan sempat membuat harga minyak bangkit dalam beberapa sesi terakhir dari posisi terendah hampir lima tahun pada 16 Desember, harga minyak masih berada di jalur penurunan tahunan terdalam sejak 2020.

Sepanjang tahun ini, Brent dan WTI masing-masing telah merosot 19 persen dan 21 persen. Hal ini dipicu meningkatnya produksi minyak mentah yang menimbulkan kekhawatiran kelebihan pasokan memasuki tahun depan.

“Premi geopolitik memang memberikan dukungan harga dalam jangka pendek, namun belum mengubah secara signifikan narasi mendasar mengenai kelebihan pasokan,” tulis analis Aegis Hedging.

CPO

Dikutip dari laman resmi Barchart, harga CPO untuk kontrak Januari per Jumat (12/12) mengalami kenaikan sebesar 1,25 persen. Dengan begitu, harga CPO berada di level MYR 4.060 per ton.

Batu Bara

Sementara itu, harga batu bara berjangka Newcastle juga mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Barchart, harga batu bara untuk kontrak Januari naik 0,05 persen ke level USD 109,05 per ton.

Nikel

Harga nikel juga mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari London Metal Exchange, harga nikel naik 0,30 persen ke level USD 15.786 per ton.

Timah

Harga timah juga mengalami penurunan sebesar 0,05 persen. Berdasarkan data dari London Metal Exchange, saat ini harga timah ada pada level USD 42.815 per ton.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Prakiraan Cuaca Hari Ini 29 Desember 2025: Jakarta Diguyur Hujan Ringan, Suhu 24-30 Derajat Celcius
• 14 jam lalutvonenews.com
thumb
Kronologi Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Situbondo, Jasad Berada di Lokasi Terpisah dengan Luka di Leher
• 12 jam lalugrid.id
thumb
Ada Demo Buruh Tolak UMP Jakarta 2026 Hari ini, Polisi Jamin tak Ada Penutupan Jalan
• 14 jam lalumerahputih.com
thumb
Akting Emosional Yasmin Napper di Musuh Dalam Selimut, Sukses Menjiwai Peran Perempuan Terluka
• 13 menit lalugrid.id
thumb
Buang Sampah Sembarangan di Ragunan Didenda Rp500 Ribu, Jam Operasional Diperpanjang Selama Libur Nataru
• 11 jam lalupantau.com
Berhasil disimpan.