ESDM: Stok BBM dan LPG Aman, Plumpang Pegang 15% Cadangan Nasional

katadata.co.id
8 jam lalu
Cover Berita

Pemerintah memastikan ketahanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) nasional berada dalam kondisi aman selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan cadangan energi nasional saat ini berada di atas standar minimum yang ditetapkan pemerintah.

Bahlil mengungkapkan, rata-rata stok BBM dan LPG nasional berada di kisaran 20 hari, lebih tinggi dibandingkan standar minimum nasional yang berkisar antara 17 hingga 18 hari. Informasi tersebut diperoleh dari laporan Direksi PT Pertamina (Persero) dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Saya tadi mendapat pemaparan langsung dari Direksi Pertamina dan dari BPH Migas bahwa untuk stok BBM nasional kita di atas standar minimum. Standar minimum kita ada yang 17 hari dan ada yang 18 hari. Tapi di atas itu, artinya rata-rata di atas 18 hari, sekitar 20 hari. Kalau 20 hari, karena standar cadangan kita maksimalkan 21, sekarang di antara 18 sampai 21 hari. Jadi rata-rata sekitar 20 hari," kata Bahlil.

Ia menegaskan bahwa seluruh jenis BBM, termasuk solar, bensin RON 90 (Pertalite), serta bensin RON 95 (Pertamax Turbo), tersedia dalam jumlah yang mencukupi. Kondisi serupa juga berlaku untuk pasokan LPG nasional.

"Jadi dapat dipastikan kebutuhan solar, bensin RON 90 Pertalite, kemudian Pertamax 95 turbo, semua ketersediaan stoknya di atas standar minimum nasional. Jadi nggak perlu ada keraguan apa-apa. LPG juga di atas standar minimum nasional," ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, Bahlil menyoroti peran strategis fasilitas tersebut dalam sistem logistik energi nasional. TBBM Plumpang menyumbang sekitar 15 persen dari total cadangan BBM nasional serta melayani sekitar 45 persen kebutuhan BBM wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, termasuk distribusi LPG.

"Saya hari ini datang ke tempat ini dalam rangka bagian daripada tugas-tugas kami sebagai Satgas Nataru di sektor ESDM dan saya datang untuk memastikan tentang cadangan BBM nasional kita," tuturnya.

Selain menjaga pasokan nasional, pemerintah juga melakukan penyesuaian distribusi energi di wilayah terdampak bencana, khususnya di Provinsi Aceh. Menurut Bahlil, penyaluran BBM dan LPG ke sejumlah daerah yang sebelumnya terisolasi kini mulai beralih dari moda udara ke transportasi darat seiring membaiknya akses jalan.

"Khusus untuk saudara-saudara kita yang di Aceh, Alhamdulillah kita ikuti terus perkembangan yang selama ini kita drop BBM pakai helikopter, pakai pesawat, termasuk LPG. Untuk beberapa hari terakhir, 3-4 hari terakhir, perlahan-lahan sudah bisa kita masuk dengan mobil tangki," jelasnya.

Ia menambahkan, pemerintah meminta sejumlah SPBU di wilayah Aceh Tengah dan Tamiang untuk beroperasi selama 24 jam guna menjaga kelancaran distribusi energi selama masa pemulihan pascabencana.

"Begitu jalannya sudah bisa dilalui kita akan mobilisasi BBM termasuk juga meminta beroperasi selama 24 jam secara penuh," tutup Bahlil.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Sindir PBB, Trump: AS jadi penentu perdamaian dunia
• 9 jam laluantaranews.com
thumb
Doa agar tak Kufur Nikmat
• 1 jam lalurepublika.co.id
thumb
Wali Kota Eri Sidak Normalisasi Sungai Kalianak
• 1 jam lalurealita.co
thumb
KemenPU: Ada 179 SPAM Rusak Imbas Banjir Sumatra, Baru Pulih 50 Persen
• 22 jam laluidntimes.com
thumb
Hadapi Aksi Buruh, Pramono Tegaskan Pelayanan Tetap Optimal
• 7 jam laluokezone.com
Berhasil disimpan.