SURABAYA (Realita) - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan Sungai Kalianak pada Senin (29/12).
Sidak ini dilakukan untuk memantau langsung progres normalisasi sungai sepanjang 3 kilometer yang bertujuan untuk mengentaskan persoalan banjir dan rob di wilayah Tambak Asri serta Kalianak.
Dalam tinjauan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi menekankan bahwa solusi untuk mengatasi genangan di wilayah tersebut adalah mengembalikan fungsi sungai ke lebar semula, yakni 18,6 meter.
Saat ini, tercatat sekitar 400 bangunan lebih telah dibongkar untuk proses pelebaran dari tahap satu dan dua, jumlah ini dari total target sekitar 1.000 bangunan hingga ke titik ujung sungai. Normalisasi dilakukan pada dua sisi kawasan, yakni Krembangan dan Asemrowo.
Menariknya, proses pembongkaran ribuan bangunan di sepanjang bantaran sungai ini berlangsung kondusif tanpa gejolak.
Baca juga: Eri Cahyadi Dinobatkan Sebagai Tokoh Pemulihan Ekonomi Perkotaan Nasional
Oleh karena itu, Wali Kota Eri Cahyadi mengapresiasi warga yang dengan ikhlas membongkar bangunannya sendiri demi kepentingan umum.
"Saya matur nuwun sangat (terima kasih sekali) kepada warga. Ada yang rumahnya baru dibangun habis Rp 120 juta, dua lantai, tapi ikhlas dibongkar sendiri karena menyadari ini untuk kepentingan yang lebih luas agar tidak banjir lagi. Inilah hebatnya warga Surabaya, semuanya dilakukan dengan rasa kekeluargaan," ujar Wali Kota Eri Cahyadi saat berada di lokasi.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) menghindari pendekatan kekerasan atau pemaksaan. Baginya, warga Kota Pahlawan adalah keluarga, dan Surabaya adalah rumah bersama.
"Pelebaran ini tidak pernah saya gembar-gemborkan sebelumnya karena saya menjaga betul perasaan warga. Kita bicara dari hati ke hati. Jika kita pakai cara menang-menangan, banjir tidak akan selesai. Tapi dengan keikhlasan, normalisasi bisa jalan," tambahnya.
Meski rumah tinggal dibongkar secara mandiri oleh warga, Wali Kota Eri Cahyadi memberikan pengecualian untuk fasilitas umum seperti musala atau tempat ibadah yang terkena dampak akan diperbaiki.
"Untuk musala yang terdampak pelebaran sungai ini, Pemkot akan memperbaiki. Bangunan sisanya kita besarkan, kita buat dua lantai agar warga lebih nyaman beribadah,”tegasnya.
Wali Kota yang biasa disapa Cak Eri itu, menerangkan bahwa pasca pembongkaran akan dilakukan pemasangan pelengsengan (dinding penahan sungai) di sepanjang Sungai Kalianak. Selain untuk fungsi drainase, kawasan tersebut akan ditata ulang untuk menghilangkan kesan kumuh.
"Setelah pelengsengan selesai, lingkungan ini akan kita tata lagi. Harapannya tidak ada lagi kesan kumuh. Bahkan, kami berencana menjadikan beberapa titik di Sungai Kalianak sebagai tempat wisata baru," ungkap Wali Kota Eri.
Dengan kembalinya lebar sungai menjadi 18,6 meter, daya tampung air akan meningkat drastis, sehingga diharapkan wilayah Kalianak dan sekitarnya tidak lagi terdampak banjir rob.
"Ini adalah bukti kolaborasi. Saya minta tolong kepada seluruh warga Surabaya, ayo dijaga kerukunan ini. Jangan mudah diprovokasi. Membangun Surabaya itu butuh hati dan gotong royong,”pungkasnya.ty
Baca juga: Wali Kota Eri Beri Waktu Sebulan untuk Penutupan Kos Campur di Surabaya
Editor : Redaksi

/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F09%2F66577883d23ec29f8d55b8b60470fea6-WhatsApp_Image_2025_12_09_at_4.39.53_PM.jpeg)


