Kemenhut, TNI, dan Polri Terus Lanjutkan Pembersihan Kayu Pascabencana di Aceh dan Sumut

wartaekonomi.co.id
9 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama TNI, Polri, pemerintah daerah, serta mitra dan relawan terus melanjutkan pembersihan tumpukan kayu dan material limbah bencana di Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan sejumlah titik terdampak di Sumatera Utara sebagai bagian dari percepatan pemulihan pascabencana.

Berdasarkan laporan pada Minggu (28/12), di Kabupaten Aceh Tamiang, kegiatan pembersihan melibatkan tim gabungan yang terdiri dari 80 personel UPT Kemenhut, 80 personel TNI, dan 30 personel Polri.

Pembersihan di Pesantren Darul Mukhlisin didukung 37 unit alat berat, dengan progres mencapai sekitar 90 persen. Material kayu dan lumpur dipindahkan ke lokasi penampungan akhir menggunakan dump truck, serta dilakukan pemotongan kayu di Tempat Penumpukan Kayu (TPK). Pekerjaan juga dilanjutkan pada malam hari dengan dukungan penerangan tambahan.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), Subhan, mengatakan bahwa pembersihan tidak hanya menyasar tumpukan kayu utama, tetapi juga fasilitas pendidikan dan lingkungan sekitar warga.

Baca Juga: Gakkum Kemenhut Amankan Alat Berat dan Ratusan Kayu Ilegal di Batangtoru

“Tim gabungan telah menyelesaikan pembersihan 12 ruang belajar, dua ruang kantor guru, serta satu area tempat wudu masjid, sekaligus membantu pembersihan rumah warga di sekitar lokasi terdampak,” ujar Subhan.

Sementara itu, di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, pembersihan akses jalan dan permukiman warga terus dilanjutkan dengan dukungan enam unit ekskavator. Akses jalan di Desa Geudumbak bertambah sepanjang 200 meter, sehingga total jalur yang dapat dilalui kini mencapai 4,85 kilometer. Pembersihan fasilitas pendidikan juga dilakukan di SMPN 3 Langkahan dan SD Negeri 7 Langkahan.

Pada hari yang sama, di Provinsi Sumatera Utara, kegiatan pembersihan dilaksanakan di Desa Aek Ngadol, Desa Garoga, dan Desa Huta Godang, dengan fokus pada pemindahan kayu, pembersihan rumah warga, serta pengangkutan material lumpur. Kegiatan dilaksanakan secara terpadu bersama Satgas Pemda dan TNI, dengan dukungan 17 unit alat berat dan 14 unit dump truck dari Kemenhut, TNI, BNPB, BUMN, dan mitra perusahaan.

Baca Juga: Kemenhut Kembalilan Empat Orangutan Korban Perdagangan Ilegal dari Thailand

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Novita Kusuma Wardani, menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci percepatan pemulihan. “Pembersihan di Sumatera Utara dilaksanakan secara terkoordinasi di bawah komando satgas daerah, dengan tujuan mempercepat pemulihan lingkungan dan aktivitas masyarakat,” kata Novita.

Kegiatan pembersihan akan terus dilanjutkan dengan menyesuaikan kondisi lapangan dan cuaca, termasuk rencana kerja lanjutan pada Senin (29/12) yang difokuskan pada pembersihan permukiman, pemotongan kayu di bantaran sungai, serta penguatan akses transportasi alat berat menuju lokasi pembuangan material.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
30 tahun rusak, Pramono resmikan revitalisasi jalan di Karet Tengsin
• 9 jam laluantaranews.com
thumb
Kecelakaan Kapal di Labuan Bajo, Jasa Raharja Pastikan Perlindungan untuk Korban
• 23 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Hadapi Puncak Musim Hujan, Pemerintah Perkuat Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi
• 4 jam laluliputan6.com
thumb
Mengenal Diet Semangka yang Disebut Bisa Bantu Turunkan BB
• 14 jam lalubeautynesia.id
thumb
Telkomsel dan Komdigi perkuat bantuan kemanusiaan pascabencana di Aceh
• 14 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.