Analis Ramal Harga Perak Tembus US$100 per Ons pada 2026, Ini 5 Faktor Pendukungnya

viva.co.id
12 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Harga perak kembali menjadi sorotan pelaku pasar global. Logam mulia ini mencetak reli kuat, khususnya dalam beberapa bulan terakhir jelang pergantian tahun baru,

Harga perak menyentuh sempat menyetuh level US$79,70 per ons pada 26 Desember 2025. Kemudian melesat kembali hingga cetak rekor level tertinggi baru menembus area US$82 pada Senin, 29 Desember 2025. 

Baca Juga :
Harga Perak Makin Menggila! Cetak Rekor Baru Lampaui US$80 per Ons
Bursa Asia-Pasifik Dibuka Beragam Usai Harga Perak Melonjak Pesat

Para analis menilai logam mulia ini berpeluang menembus tonggak psikologis US$100 per ons atau 1,67 juta (estimasi kurs Rp 16.770 per dolar AS) pada tahun 2026. Analis komoditas menyebut, target tersebut kini bukan lagi sekadar proyeksi spekulatif melihat kinerja perak yang melonjak signifikan dalam setahun terakhir telah mengembalikannya ke pusat perhatian investor global.

“Perak mencatatkan performa luar biasa sepanjang 2025 dan kembali menjadi fokus investor. Memasuki 2026, level US$100 per ounce tidak lagi dipandang sebagai sekadar spekulasi,” ujar Analis Riset Komoditas Senior SMC Global Securities, Ravinder Sharma, dikutip dari Mint pada Senin, 29 Desember 2025.

Sharma menilai karakter perak yang high beta membuat pergerakannya berpotensi melesat cepat setelah menembus level resistensi penting. Meskipun konsensus harga perak pada 2026 masih berada di kisaran US$70–US$85 per ons.

Berikut lima faktor utama yang dinilai analis dapat mendorong harga perak menembus US$100 per ounce pada 2026.

Ilustrasi Perak
Photo :
  • Zoom Bangla News

1. Defisit Pasokan 

Kenaikan harga perak tidak lepas dari persoalan klasik permintaan dan ketersedian stok. Produksi tambang global dinilai belum mampu mengimbangi lonjakan permintaan.

“Perak telah mengalami defisit pasokan selama beberapa tahun. Produksi tambang tertinggal dari permintaan, sementara stok fisik terus menipis,” kata Analis Riset Senior Reliance Securities, Jigar Trivedi.

Sharma menambahkan, pasar perak memasuki tahun kelima berturut-turut di mana permintaan global melampaui pasokan tambang. Penurunan inventori fisik di pusat perdagangan utama seperti London dan COMEX turut memperketat ketersediaan logam ini.

2. Tingginya Permintaan Industri

Berbeda dengan emas, perak memiliki peran besar di sektor industri. Logam ini menjadi komponen penting dalam panel surya, kendaraan listrik (EV), semikonduktor, hingga teknologi 5G dan kecerdasan buatan (AI).

Baca Juga :
Emas vs Perak, Mana Investasi yang Paling Cuan di Tahun 2026? Ini Pandangan Analis
Ikuti Jejak Emas, Harga Perak Cetak Rekor Sepanjang Sejarah! Segini Harganya
Harga Emas Dunia Menggila, Cetak Rekor Baru Tembus Rp 75 Juta per Ons

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Rupiah Loyo Dekati 16.800 per Dolar, Terbebani Kebijakan Longgar Pemerintah-BI
• 15 jam lalukatadata.co.id
thumb
87 RS Sumatra Kembali Operasi, 8 Puskesmas Masih Dikebut
• 7 jam lalugenpi.co
thumb
Buang Sampah Sembarangan di Ragunan Didenda Rp500 Ribu, Jam Operasional Diperpanjang Selama Libur Nataru
• 15 jam lalupantau.com
thumb
Jordi Cruyff Dikabarkan Segera Jadi Direktur Teknik Ajax Amsterdam
• 20 jam lalutvonenews.com
thumb
Kado Natal Paling Berkesan yang Pernah Diterima teman kumparan
• 5 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.