MADIUN (Realita) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterima siswa PAUD/TK Al Hidayah Klorogan, Kabupaten Madiun, menuai keluhan dari orang tua murid. Sejumlah makanan dalam paket MBG dilaporkan tidak layak konsumsi, salah satunya roti yang ditemukan dalam kondisi berjamur.
Keluhan tersebut disampaikan oleh Abdul Jalil, wali murid PAUD Al Hidayah Klorogan. Ia menerima paket MBG berisi 16 item makanan yang dibagikan pihak sekolah untuk kebutuhan konsumsi selama satu pekan.
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Madiun yang Wajib Dikunjungi Saat Liburan Nataru 2025/2026
“Setelah dibuka di rumah, dari 16 item itu ada empat roti yang sudah berjamur,” ujar Jalil, Senin (29/12/2025).
Menurutnya, paket MBG tersebut diambil langsung dari sekolah dan baru diperiksa setelah sampai di rumah. Karena itu, ia belum menyampaikan komplain langsung kepada dapur penyedia, namun telah melaporkannya kepada pihak sekolah untuk diteruskan.
“Pihak sekolah meminta orang tua mendokumentasikan paket MBG. Dari komunikasi di grup wali murid, kemungkinan kejadian ini tidak hanya dialami satu anak,” katanya.
Lebih jauh, Jalil juga menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima orang tua murid, paket MBG tersebut disuplai oleh Satuan Pelaksana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Assalam, yang berlokasi di Desa Sumberjo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Selain menemukan roti berjamur, Jalil juga menilai kualitas dan komposisi makanan dalam paket MBG tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia PAUD. Menu yang diterima hanya berupa roti, keripik, dan kacang kapri kemasan, tanpa makanan pokok bergizi.
Baca juga: Pertimbangkan Aspirasi Warga, Pemkot Madiun Batalkan Penggunaan Fasum Bumi Antariksa untuk Kantor KMP
“Ini untuk anak PAUD, tapi komposisinya disamakan dengan anak usia yang lebih besar. Tidak ada makanan dasar yang layak,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa temuan paket MBG bermasalah bukan kali pertama. Pada distribusi pekan sebelumnya, paket yang diterima juga memiliki jumlah item dan jenis makanan yang serupa.
“Ini sudah pengiriman kedua dengan kondisi yang sama. Kalau dibiarkan, risikonya jelas terhadap kesehatan anak,” tegasnya.
Baca juga: Kasus Dugaan Pemerkosaan di Maxy Gold Madiun, Staf Perempuan Lapor Setelah Diperkosa Rekan Kerja
Atas kejadian tersebut, Jalil mendesak pemerintah daerah serta instansi terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja SPPG penyedia MBG. Ia juga meminta agar dapur penyedia yang terbukti lalai diberikan sanksi tegas.
“Programnya bagus, tapi pelaksanaannya harus diawasi ketat. Jangan sampai anak-anak justru menjadi korban,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak SPPG Assalam maupun instansi terkait mengenai temuan paket MBG berjamur tersebut.yat
Editor : Redaksi



:quality(80):format(jpeg)/posts/2025-12/29/featured-4a5a7e48aa93d674549f69fcbb39432d_1766957966-b.jpg)